Hasto Yakin Banget PDIP Bisa Antar Wayan Koster Pimpin Bali
jpnn.com, DENPASAR - PDI Perjuangan terus memanaskan mesin partainya di Bali untuk menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019. Selama ini, provinsi berjuluk Pulau Dewata itu merupakan basis penting bagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Hari ini (6/6), DPD PDIP Bali menggelar rapat kerja daerah II di kawasan Sanur, Denpasar. Rakerda yang dihadiri Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto itu bukan hanya untuk menghadapi Pilkada 2018, namun juga persiapan penjaringan bakal calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu 2019.
Hasto dalam pidato sambutannya mengatakan, PDIP harus bisa memenangkan duet I Wayan Koster-Cokorda Artha Ardhana pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali mendatang. Menurutnya, berbagai survei menempatkan duet usungan PDIP yang mengusung slogan #Salam_Satu_Jalur itu unggul dibanding pesaingnya.
"Mengingat Bali sebagai benteng tangguh, Ibu Megawati berpesan bahwa Bali harus kita menangkan. Jangan lengah," ujar Hasto di depan ratusan kader PDIP yang memenuhi ballroom Hotel Grand Inna Bali Beach di kawasan Sanur.
Sebelumnya, Hasto telah menerima paparan dari Wayan Koster yang juga ketua DPD PDIP Bali tentang peluang kemenangan partai berlambang kepala banteng itu dalam Pilkada 2018. Merujuk laporan Koster, kata Hasto, PDIP akan bisa mengantar jago-jagonya untuk pilgub ataupun pemilihan bupati di sejumlah kabupaten di Bali.
Hasto pun mengajak kader-kader PDIP di Bali terus menjaga kans kemenangan dengan bekerja keras. “Optimisme itu harus dijaga sampai di hari pemilihan tanggal 27 Juni,” pintasnya.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, kader-kader PDIP harus ingat bahwa ada kesinambungan antara Bung Karno, Megawati dan Joko Widodo. “Kita sebagai kader harus mengingat itu," katanya berpesan.
Hasto juga meminta pengurus, kader dan simpatisan PDIP ikut menggaet pemilih muda untuk memenangkan jago usungan partainya di pilkada ataupun pemilu legislatif. Merujuk sebuah survei bonafide, Hasto menyebut elektabilitas partainya kini mencapai 33 persen walau belum maksimal dalam menggarap pemilih muda.