Hasto Yakin Pemikiran Geopolitik Soekarno Bisa Selesaikan Masalah Global
"Karena ilmu pertahanan negara ini bukan ilmunya militer saja. Ini berkaitan dengan survival kita sebagai bangsa berkaitan dengan kepemimpinan Indonesia bagi dunia, sehingga harus ada suatu penyadaran secara menyeluruh tentang pentingnya ilmu pertahanan di dalam pengambilan kebijakan strategis dalam membangun seluruh instrument of power kita," tegas Hasto.
Sementara, Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Robertus Heru mengatakan menilai teknologi pertahanan yang mumpuni untuk masa depan, seperti drone, dibutuhkan industri pertahanan yang sehat.
Selain itu, juga harus mempunyai electronic engine dan material industrinya yang kuat. Di mana, Kemhan dan PTDI sudah memulainya sehingga bisa dijadikan modal.
"Melibatkan lembaga riset dan asosiasi. Contohnya untuk satelite support bisa melibatkan BRIN," jelas Robert.
Akademisi Universitas Binus Currie Maharani Savitri menegaskan kapasitas SDM dan daya saing merupakan kunci untuk menguatkan industri pertahanan. "Perbaiki perencanaan industri pertahanan kita," jelas Currie.
Direktur Utama Defend Id Bobby Rasyidin menyebut dalam memilih mitra kerja sama untuk industri pertahanan harus dicermati betul. Bukan hanya memberi manfaat bagi negara, tetapi juga untuk ekonomi.
"Artinya di samping bisa memberikan bantuan teknologi kepada kita tentunya mitra ini bisa menjadi sebagai bagian dari supply chain mereka sehingga bisa meningkatkan daya saing industri kita dalam negeri," jelas Bobby.
Sementara, Ketua Bidang Kerja Sama dan Pemasaran KKIP Alex Janangkih Sinaga mengatakan pihaknya terus berupaya agar Indonesia bisa mandiri dalam membangun industri pertahanan.