Hatta dan Amien Saling Sindir di Depan Petinggi KMP
jpnn.com - JAKARTA - Pembukaaan Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Nusa Dua, Bali Sabtu (28/2) malam, menjadi ajang saling sindir antara Hatta Rajasa dan Amien Rais. Hatta sebagai ketua umum PAN mengingatkan tentang sikap menolak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang mendasari pendirian partai berlambang matahari itu.
Sedangkan Amien sebagai ketua majelis permusyawaratan partai (MPP) PAN menyindir Hatta yang tak terbuka dalam menjalin komunikasi dengan Joko Widodo maupun partai anggota Koalisi Indonesia Hebat. Saling sindir itu pula yang dipertontonkan Hatta dan Amien di hadapan para petinggi partai anggota Koalisi Merah Putih (KMP) seperti Prabowo Subianto dari Gerindra, Aburizal Bakrie dari Golkar, Anis Matta dari PKS, hingga Syarief Hasan dan Edhie Baskoro Yudhoyono dari Partai Demokrat.
Hatta yang mendapat kesempatan pertama untuk berpidato menyatakan bahwa PAN sejak lahir pasca-reformasi 1998 merupakan partai yang memiliki agenda penting dalam pemberantasan KKN. Pidato itu seolah menyindir Amien telah melakukan nepotisme karena mendukung besannya, Zulkifli Hasan untuk menjadi ketua umum PAN.
"Masih banyak agenda penting yang akan dibawa dalam kongres. Namun, satu agenda penting adalah agenda memerangi korupsi, kolusi dan nepotisme. Ruh dari reformasi yang kita jalakan sejak 98, perangi KKN," kata Hatta.
Selain itu, Hatta juga membanggakan keberhasilan kepengurusan PAN di bawah kepemimpinannya. Sebab, Hatta mampu membawa PAN meraih suara signifikan dalam Pemilu Legislatif 2014 lalu.
"Pileg kita bersyukur untuk pertama kali mencapai 9,5 juta dalam sejarah atau naik 53 persen dari pemilu sebelumnya," tambah Hatta. Capaian di Pemilu 2014 itu memang jauh di atas perolehan suara PAN saat dipimpin Amien Rais pada 1999 maupun 2004.
Amien pun tak mau kalah taji. Begitu mendapat kesempatan berpidato, mantan Ketua MPR RI itu langsung menohok Hatta. Hal yang diangkat Amien adalah pertemuan Hatta dengan Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh pada 30 September 2014.
Menurut Amien, pada tanggal itu di kantor DPP PAN digelar rapat harian. Tiba-tiba, kata Amien melanjutkan, Hatta minta izin meninggalkan rapat untuk bertemu dengan tokoh-tokoh KMP.