Hatta: Kenaikan BBM Selamatkan Masyarakat Miskin
Kamis, 08 Maret 2012 – 01:26 WIB
JAKARTA – Opsi menaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi salah satu cara pemerintah untuk menyelamatkan rakyat miskin. Pasalnya, mereka selama ini tersisihkan tak bisa menikmati manisnya subsidi lantaran habis disedot masyarakat menengah atas. Nah dengan kenaikan bensin itu, dana subsidi bisa dialihkan untuk pembangunan nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengemukakan, pemerintah tak akan memiliki dana yang cukup untuk membangun sarana dan fasilitas bagi masyarakat jika harga BBM tidak dinaikan. ”Kita juga sama saja tidak menyediakan dana yang cukup untuk pendidikan, membangun rumah sakit, infrastruktur, KUR (kredit usaha rakyat), irigasi pertanian, dan sebagainya. Semua uang tersedot untuk subsidi minyak yang jumlahnya sudah mendekati 20 persen dari APBN kita,” katanya di Jakarta, Rabu (7/3).
Sehingga, tidak benar bila ada yang beranggapan kebijakan penyesuaian harga bensin subsidi akan merugikan masyarakat. Menurut Hatta, jika harga minyak bersubsidi dibiarkan tidak berubah, sedangkan tingkat harga minyak telah berada di kisaran USD 120 per barel tersebut akan menghabiskan dana APBN dan lagi-lagi subsidi jatuh kepada masyarakat mampu. ”Ingat, 70 persen subsidi kita yang ratusan triliun rupiah itu dinikmati bukan oleh masyarakat miskin, tapi masyarakat mampu yang sebagian besar habis di kendaraan roda empat,” ujar Ketua Umum PAN itu.
Intinya, bahwa kebijakan kenaikan BBM tersebut mutlak dilakukan karena bertujuan menyelamatkan kondisi perekonomian nasional secara keseluruhan. Melambungnya harga minyak mentah dunia, lanjut Hatta, memberikan tekanan terhadap fiskal yang luar biasa. Pasalnya, dalam APBN 2012 asumsi harga minyak Indonesia (ICP) hanya dipatok USD 90 per barel. Dan setiap kenaikan USD 1 itu artinya subsidi BBM sama dengan Rp 2,9 ribu. ”Bisa kita kalikan Rp 2,9 ribu dengan USD 118 (harga rata-rata ICP, Red) dikurang USD 90. Hasilnya, sekian puluh triliun yang harus kita tambah. Belum lagi yang indirect yang sangat membebani ekonomi kita,” jelasnya.
JAKARTA – Opsi menaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi salah satu cara pemerintah untuk menyelamatkan rakyat miskin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Hanya Ada 2 Korban Selamat dari Kecelakaan Pesawat Jeju Air
-
Menko Pangan Targetkan 2025 Tidak Impor Beras Hingga Gula
-
Kaleidoskop 2024: Ruben Onsu Marah Besar, Refly Harun Angkat Bicara | Reaction JPNN
-
Dualisme Dekopin, Begini Respons Budi Arie Setiadi
-
Prediksi Nyai Dewi Rantian: 2025, Perekonomian Membaik dan Alam Berubah
BERITA LAINNYA
- Bisnis
Oraimo Buka Toko Flagship Pertamanya di Indonesia
Senin, 30 Desember 2024 – 20:51 WIB - Properti
Gelar RUPSLB, Modernland Realty Siap Tancap Gas
Senin, 30 Desember 2024 – 19:37 WIB - Bisnis
Local Hero MIND ID jadi Penggerak Ekonomi Hijau di Cisangku
Senin, 30 Desember 2024 – 15:25 WIB - Makro
IMF Sebut Indonesia Berhasil Lakukan Transformasi Ekonomi
Senin, 30 Desember 2024 – 15:18 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Jutaan Honorer jadi PPPK 2024, tetapi 1 Hal Penjamin Ketenangan Ini Harus Dipastikan
Selasa, 31 Desember 2024 – 04:00 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Senin, 30 Desember 2024 – 23:52 WIB - Seleb
Dirawat di Rumah Sakit, Abah Qomar Sampaikan Pesan Penting, Mohon Disimak!
Selasa, 31 Desember 2024 – 04:09 WIB - Banten Terkini
6 Pejabat Utama Polda Banten Dimutasi, Berikut Daftarnya
Selasa, 31 Desember 2024 – 00:10 WIB - Humaniora
Kemensetneg Sebut Pengelolaan Gedung Balai Sidang JCC Diambil Alih Negara
Selasa, 31 Desember 2024 – 00:15 WIB