Hawa Panas Menyengat India, Renggut 430 Nyawa
jpnn.com - HYDERABAD – India diterpa hawa superpanas sejak pertengahan April. Korban jiwa berjatuhan. Hingga Senin (25/5), sedikitnya 430 nyawa melayang akibat suhu ekstrem di dua negara bagian yang terletak di sisi tenggara India. Pada siang hari, temperatur di kawasan itu mencapai 50 derajat Celsius.
’’Mayoritas korban adalah mereka yang sebagian besar aktivitasnya berlangsung di luar ruangan. Mereka terpapar sinar matahari langsung,’’ kata P. Tulsi Rani, komisioner khusus Badan Penanggulangan Bencana Negara Bagian Andhra Pradesh.
Rata-rata korban tewas berusia 50 tahun ke atas. Meski korban tewas berjatuhan sejak pekan lalu, jumlahnya masih terus bertambah sampai sekarang.
Rani menyatakan bahwa hawa superpanas masih akan melanda India bulan ini. Karena itu, dia mengimbau kaum pekerja yang harus sering berada di luar ruangan agar melindungi diri mereka secara maksimal. Misalnya, dengan memakai topi atau payung. ’’Kami juga menyarankan mereka minum lebih banyak air putih atau susu fermentasi,’’ ujarnya.
Sebisa mungkin, imbuh Rani, mereka yang sering beraktivitas di luar rumah harus memakai pakaian yang terbuat dari bahan katun. Dengan demikian, mereka tidak akan merasa kepanasan karena sifat kain katun yang menyerap keringat.
Sebaliknya, mereka yang bukan orang lapangan sebaiknya mengurangi aktivitas di luar ruangan. Itu merupakan cara yang paling efektif untuk menghindari kepanasan dan dehidrasi.
Selain Andhra Pradesh, Negara Bagian Telangana menjadi wilayah yang mengalami dampak buruk suhu ekstrem. Selama sekitar sepekan terakhir, tidak kurang dari 188 warga meninggal karena dehidrasi atau kepanasan. ’’Jumlah tersebut masih bisa bertambah,’’ ujar D. Vani, salah seorang pejabat Badan Penanggulangan Bencana Telangana.
Tiap tahun, ratusan warga India tewas akibat hawa superpanas yang melanda sebagian besar wilayah negara tersebut. Mereka yang selamat dari serangan suhu ekstrem pun tetap harus menjadi korban. Yakni, korban pemadaman listrik. Petugas terpaksa melakukan pemadaman karena suhu tinggi membuat beban alat-alat pembangkit listrik lebih berat. Apalagi, pemakaian daya listrik masyarakat meningkat.