Hebat! 2.700 Petani Sawit Mitra Wilmar Raih Sertifikat RSPO
Amin Rohmad, salah satu petani swadaya bersertifikat dan juga manajer kelompok STM, mengatakan para petani swadaya senang dan bangga bisa dianugerahi sertifikasi RSPO. “Kemampuan untuk menghasilkan TBS yang berkelanjutan tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan kami, tetapi juga membantu menghubungkan kita di Sumatera Selatan ke pasar global,” ujarnya.
Dengan diraihnya RSPO, lanjut dia, hal ini menunjukkan bahwa petani swadaya mampu memenuhi standar keberlanjutan internasional jika diberi dukungan yang memadai.
“Kami juga bangga untuk mewakili Provinsi Sumatera Selatan dan Indonesia,” jelasnya.
Dhiny Nedyasari, Direktur RSPO Indonesia menambahkan semakin banyak petani plasma mencapai tingkat kemandirian yang memungkinkan mereka untuk menjadi petani mandiri. Hal ini sangat penting bagi perusahaan seperti Wilmar, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pemerintah untuk terus mempromosikan dan membangun kapasitas setiap petani untuk dapat mencapai sertifikasi RSPO.
“Melalui sertifikasi RSPO ini, maka petani swadaya dapat meningkatkan hasil usaha mereka, meningkatkan keuntungan, mendapatkan akses ke pasar internasional dan pada saat yang sama melindungi lingkungan melalui penerapan praktek-praktek pertanian yang ramah lingkungan,” kata Julia Majail.
Hingga kini, RSPO telah membantu 113, 673 orang petani untuk mendapat sertifikat dan memfasilitasi kemitraan antara petani kecil, LSM dan sektor swasta. Total lahan petani kelapa sawit yang telah mendapat sertifikasi RSPO adalah 263,371 hektare.
Asisten Deputi menteri perekonomian, Wilistra Danny mengatakan, pemerintah akan terus memberi asistensi kepada perusahaan atau petani untuk mencapai standart yang sudah disyaratkan itu.
“Ini perjuangan agar petani kita lebih berdaya saing. Karena itu selamat kepada petani yang sudah secara mandiri mencapai sertifikat itu juga untuk perusahaan yang tanpa leleah memberi dukungan kepada mereka,” pungkas Wilistra. (rl/sam/jpnn)