Hebat! Menyamar jadi Porter Bandara, Bekuk Buron Kasus Pembunuhan
Selanjutnya, tahun 2011-2014, Buang dimutasikan keluar dari Direktorat Reserse Kriminal Umum, dan tidak lagi diberikan tugas menangani kasus-kasus pembunuhan. Dia malah sempat dimutasi ke Direktorat Shabara, kemudian 'dibuang' ke Polres TTS.
Baru di tahun 2014, Buang Sine dipercayakan oleh Kapolda NTT, Brigjen Endang Sunjaya untuk menuntaskan kasus-kasus yang tertunggak. Dan ia dan timnya berhasil menuntaskan kasus Paulus Usnaat yang sudah mandeg selama 8 tahun.
Pada Januari 2016, pria pemilik motto hidup 'Serahkanlah Semua Rencanamu Kepada Tuhan, Maka Ia Akan Bertindak' itu juga berhasil membongkar kasus aborsi yang melibatkan seorang mantan pejabat di salah satu instansi di NTT.
Selain sebagai penyidik berprestasi, Buang juga memiliki prestasi di luar Polri. Yakni menjadi seorang novelis dan penulis buku.
Sudah empat buku yang ditulisnya, masing-masing, novel Dua Malam Bersama Lucifer (2011), Petualangan Bersama Malaikat Jibrael (2014), Polisi Sampah (2015), dan Buku Pintar Mengungkap Kasus Pembunuhan (2016).
Buku novelnya, Dua Malam Bersama Lucifer (Penerbit Andi Offset Jogja-2011) telah terjual di seluruh Indonesia, bahkan kini sudah diterjemahkan dan dipasarkan di seluruh dunia.
Buku karya Aiptu Buang Sine ini kini bersanding bersama-sama dengan buku Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Amazon. Hanya dua orang polisi di republik ini yang bukunya ada di Amazon, yakni buku karya Jenderal Tito Karnavian dan Buku Aiptu Buang Sine.
Buku ini direncanakan akan difilmkan oleh salah satu perusahaan film terbesar di Amerika.