Hebat! Menyamar jadi Porter Bandara, Bekuk Buron Kasus Pembunuhan
Sedangkan buku terbarunya berjudul Buku Pintar Mengungkap Kasus Pembunuhan (2016), akan diserahkan kepada Kapolri untuk diterbitkan secara terpusat oleh Mabes Polri, dan didistribusikan kepada seluruh anggota Polri di Indonesia sebagai buku pedoman dalam penyelidikan kasus-kasus pembunuhan di lapangan.
Buang Sine yang ditemui Timor Express (Jawa Pos Group) di kediamannya, Kamis (30/6), juga mengungkapkan pengalaman yang paling berkesan selama menjadi anggota Polri. Pengalaman paling berkesan menurut dia adalah saat melakukan penangkapan salah seorang DPO kasus pembunuhan Yohakim Langoday di Bandara Soekarno-Hatta.
“Saat itu saya menangkap sang DPO di bandara Soekarno Hatta dengan menyamar sebagai seorang porter bandara dan berhasil membekuk sang DPO,” kata suami dari Louisa Afryani Nakmanas-Sine dan ayah dari Chornelia Sofia Sine (15 tahun) dan Donny Herman Sine (9 tahun).
Namanya juga hidup, putera dari Herman Sine dan Maria Olla itu juga memiliki pengalaman pahit, di mana setelah berhasil mengungkap berbagai kasus pembunuhan besar di NTT, justru dirinya dimutasi ke mana-mana.
Dalam setahun Buang Sine dimutasikan sebanyak 5 kali, seolah-olah dirinya seorang polisi yang bermental bobrok. Padahal di tangannya berbagai kasus pembunuhan besar berhasil diungkapnya dan telah mengharumkan nama Polda NTT.
Ada juga sebuah hal menarik dari Aiptu Buang Sine. Sampai saat ini dia ke kantor selalu naik ojek. Padahal dirinya dapat saja membeli sepeda motor. Profilnya yang unik kian lengkap, setelah hampir lima tahun terakhir, dia selalu mengunyah sirih pinang.
Ternyata terungkap bahwa dirinya tetap bertahan naik ojek karena ia pernah mengalami sebuah pengalaman mengharukan dengan seorang tukang ojek. Suatu pagi saat dirinya hendak ke kantor dan membayar ongkos ojek sebesar Rp 10.000.
Dia terkesan melihat sang tukang ojek menerima uang pemberiannya dan mencium uang pemberiannya itu serta berkata: Tuhan terima kasih atas berkat pertama-Mu untuk saya hari ini.