Hebat, Temukan Pendeteksi Kuman TB Lewat Ponsel
“Awalnya kita ingin menciptakan alat pendeteksi HIV AIDS. Tapi berubah ke tuberkolosis karena saya pernah jadi anggota LSM yang meneliti TB di Jakarta,” kata Ali.
Akhirnya mereka bekerja keras menciptakan alat ini. Kendala berupa perbedaan tempat kuliah tak jadi hambatan. Mereka menggunakan media sosial Skype untuk mendiskusikan proyek penelitian itu.
“Memang banyak ributnya karena kami kuliah di kampus yang beda. Dua orang kuliah di London, yang dua kuliah di Skotland. Kami yang di London yang mengerjakan hardware, yang di Skotland mengerjakan softwarenya,” terang Ali.
Akhirnya, tim dengan nama Garuda 45 ini bisa menyelesaikan dan berhasil menjadi Pemenang Imagine Cup 2016 tingkat nasional kategori World Citizenship. “Kami terus mengembangkan alat. Yang sekarang ini merupakan versi kedua,” kata Ali.
Ali berharap timnya bisa bekerjasama dengan dinas kesehatan dan puskesmas di seluruh Indonesia. “Dengan menggunakan alat ini, bisa menyingkat waktu dan lebih banyak pasien yang diperiksa. Bisa 20 orang lebih dalam sehari,” ungkapnya.
Ali mengaku tidak menutup kemungkinan aplikasi hasil timnya akan dibisniskan. “Tapi kami belum memikirkan sampai ke situ. Kalau pun menjual aplikasi, pasti tidak akan mahal,” pungkasnya.
(jpnn/sb/jpg/jek/JPR)