Heboh Surat Terbuka Perempuan Muda soal Biduan Mesum
jpnn.com - NETRI Yeni mengirim surat terbuka kepada Walikota Pariaman tentang persoalan maraknya pentas orgen tunggal dengan biduan berpakaian minim. Sontak, surat terbuka perempuan muda yang aktif menulis di blog itu bikin heboh netizen.
Siapa sebenarnya Netri ini? Mengapa ia berani menulis surat terbuka dengan memposisikan diri sebagai kemenakan? Berikut pertemuan Padang Ekspres (Jawa Pos Group) dengan perempuan murah senyum tersebut.
Zikriniati ZN--Pariaman
Mengawali pejumpaan dengan Padang Ekspres, Netri Yeni, 24, yang saat ini berprofesi sebagai penulis lepas, tak menyangka tulisannya itu mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan.
Tulisan itu sebenarnya dibuat pada tahun 2013 lalu, berawal karena kerisauannya melihat maraknya orgen tunggal dengan biduan berpakaian minim dimana-mana. Padahal saat itu Pemko Pariaman sedang gembar-gembornya dengan gerakan maghrib mengaji. Ia berharap gerakan positif Pemko Pariaman itu akan mengurangi kegiatan orgen tunggal mesum itu. Hingga niat untuk memuat tulisan di blognya itu ia undur saja, dengan harapan situasi berubah, orgen tunggal mesum ditinggalkan orang.
"Saat menulis itu saya sedang PL di SMPN 3 Pariaman, sebagai mahasiswa STKIP YDB Lubuk Alung. Jadi mungkin banyak yang mengira saya seorang guru. Saat ini keseharian saya adalah penulis lepas, saya belum mengajar," ujarnya sekaligus ingin mengklarifikasi pemberitaan media yang menyebutkan ia seorang guru.
Harapannya tentang “Maghrib Mengaji” bisa menekan maraknya pentas orgen tunggal berbiduan seksi, jauh panggang dari api. Alih-alih berkurang, kehadiran orgen maksiat itu menjadi-jadi.
Netri tak menyangka, di kota kecil kelahirannya, hal tersebut seakan sudah biasa. Padahal saat hidup di kota besar, anak keempat dari lima bersaudara ini tak pernah menemui “hiburan” yang lebih mirip diskotik jalanan ini. Justru di kampungnya dengan mudah ia temui, saat mengunjungi pesta pernikahan tetangga, teman, kerabat dan lainnya.