Helmi Ndut Berat Badan 135 Kg, Cita-cita Pengin jadi Masinis
Menurut Helmi, setelah selesai berpuasa, nafsu makannya justru semakin tinggi. "Pernah puasa Senin-Kamis waktu SMP kelas IX (kelas 3). Waktu itu berat badan saya 80 kg cuma berkurang 3 kg. Tapi habis puasa, makan terus," ujarnya sambil tersenyum.
Tak heran, saat awal masuk SMK Negeri 11 Semarang, berat badan Helmi tembus 147 kg atau hampir 1,5 kulintal. Dari sini, ia berupaya mengurangi berat badannya hingga berhasil turun menjadi 135 kg.
"Kalau makan cuma seperempat centong nasi. Kalau nambah ya hanya sayurnya saja. Tapi biasanya kalau masih terasa lapar, saya banyak minum air putih," kenangnya.
Helmi juga berkeinginan memiliki berat badan ideal seperti remaja lainnya. Sebab, dengan ukuran badan jumbo, ia kesulitan naik motor sendiri.
Padahal sebenarnya Helmi sudah bisa mengendarai motor. Praktis, kalau pergi bermain, ia terpaksa nebeng temannya.
"Pengin juga seperti teman-teman lainnya, bisa ke sana kesini naik motor sendiri. Dulu waktu SMP, saya pernah jatuh saat naik motor sendiri, jadinya masih trauma," ujarnya.
Meski demikian, Helmi tetap bersyukur selalu diberikan kesehatan. Kini, ia terus berusaha menurunkan berat badannya hingga ideal.
"Berat badan ideal saya itu 60 kg. Sekarang saya rutih olahraga. Sabtu sama Minggu pagi rutin sepedaan. Ngemilnya sekarang buah pepaya," katanya.