Hendak Tawuran, Malah Menangis saat Diamankan
Senin, 10 September 2018 – 15:04 WIB
Pada pukul 01.40, tim respatti kembali menangkap dua remaja. Kali ini di kawasan Tambak Mayor. Mereka masih terkait dengan rencana aksi tawuran di Demak. Petugas juga membubarkan gerombolan pemuda yang nongkrong di sekitar rel lintasan kereta api di area Demak. "Semuanya masih terkait tawuran. Untung, bisa digagalkan. Jadinya nggak ada korban," ungkap Ardiyan.
Melihat fenomena tersebut, sosiolog Unesa Agus M. Fauzi mengungkapkan, fenomena tawuran di kalangan anak muda sebenarnya sering ditemukan. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Namun, ciri-cirinya berbeda. Karena itu, kejadian tawuran di Kota Pahlawan dan Jakarta tak bisa disamakan.
Faktor pembeda itu adalah latar belakang kejadian. Di Jakarta latar belakangnya bisa banyak. Misal, gesekan dua geng sekolah atau geng motor hingga konflik horizontal antarkampung. Nah, di Surabaya, lanjut Agus, lebih pada penyaluran tenaga berlebih dan soal keberanian. "Anak-anak itu saling unjuk keberanian. Ingin diakui publik, tapi caranya keliru," ungkapnya. (mir/c6/ady)