Hendropriyono: Orang Lain Sudah Maju, Kita Masih Ribut Aja
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono mengajak untuk bersatu padu dan maju. Dia menegaskan, sekarang tidak ada lagi pendukung 01 (Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin) dan 02 (Prabowo Subianto – Sandiaga Uno).
“Jadi, kita tidak ada lagi 01, 02, tidak. Kita harus bersatu padu,” kata Hendro usai silaturahmi purnawirawan TNI di The Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (21/6).
Hendro mengingatkan jangan sampai ketika bangsa lain sudah semakin maju dalam melakukan pembangunan seperti membanun tunel di bawah laut berpuluh-puluh kilometer, Indonesia masih ribut-ribut saja.
Mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman dan Perambah Hutan itu mencontohkan, membuat tunel di bawah laut itu sudah pasti menyerap tenaga kerja. Kalau saja itu terus dilakukan, maka tidak akan ada yang menganggur karena lapangan kerja menjadi terbuka.
Karena itu, Hendro menegaskan, sebaiknya akhiri keributan yang terjadi, dan bergeraklah maju untuk membangun bangsa. “Orang lain sudah bikin tunel di bawah laut sampai berpuluh-puluh kilometer, kita masih ribut aja. Sekarang, berhentilah (ribut) biar rakyat rakyat sejahtera,” imbuhnya.
Mantan ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu menegaskan bahwa persaingan sudah selesai. Sekarang saatnya bergandengan tangan menatap hari esok dan masa depan lebih baik. Dalam kesempatan itu, Hendro juga menyinggung kenapa dalam silaturahmi tadi dinyanyikan lagu-lagu yang diciptakannya.
Menurut Hendro, lagu-lagu yang diciptakannya itu untuk menggugah semangat kaum muda. “Lihat tadi yang nyanyi juga masih muda, yang mengarangnya saja sudah tua. Tidak apa, itu supaya menggerakkan kaum muda. Di depan kaum muda, yang tua, istirahat saja. Yang muda maju lagi,” ujarnya.
Hendro pun terkenang pernyataan dari founding father Proklamator RI Bung Karno yang mengingatkan pentingnya kembali kepada Pancasila dan UUD 1945. “Kalau pada suatu kalian bingung ke mana jalannya revolusi ini, kembalilah kepada amanat penderitaan rakyat yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.