Henni Gusfa Dorong Perubahan Kurikulum Dalam Perspektif Global
jpnn.com, JAKARTA - Pengajar Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Dr. Henni Gusfa mengusulkan perlunya merancang kembali kurikulum agar dapat mengikuti perkembangan dalam perspektif global. Dengan begitu, menurut Henni, basis kurikulum kita adalah pada kurikulum global.
Lebih lanjut, Henni menjelaskan isu global dimaksud berkaitan dengan isu kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan. Isu tersebut, kata dia, membuat satu dengan yang lainnya saling menghargai. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada diskriminasi hanya karena perbedaan warna kulit, agama, dan lainnya. Hal ini diharapkan masyarakat dapat hidup menjadi lebih harmonis.
“Isu ini menjadi isu bersama dibahas di belahan dunia baik Asia dan Eropa. Dengan adanya pemahaman yang sama maka interaksi menjadi bagus. Interaksi itu adalah perekat,” kata Henny Gusfa saat berbincang-bincang dengan JPNN di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
“Itu yang membuat kita hidup bersama. Itu yang membuat kita mampu untuk membuat inovasi, negosiasi enak, tawar-menawar dan pertukaran ide dan gagasan jadi enak. Disitulah dimungkinkan produk-produk budaya lokal juga makin dikenal,” kata peraih Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran, Bandung ini.
Identitas Global
Henni yang juga Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Mercu Buana menambahkan kalau membahas komunikasi, misalnya, maka komunikasi global tentang konsep diri yang hadir pada dunia global adalah identitas global.
“Jadi kurikulum itu tidak hanya berbicara pada industri Indonesia saja, tetapi sudah bertaraf dunia,” katanya.
Menurut Henni, menegaskan kurikulum harus diubah. Dia mencontohkan, kurikulum di Universitas Mercu Buana sudah diubah dengan berbasis pada OBE (Outcome Based Education).