Hentikan Utang Luar Negeri
Selasa, 17 Maret 2009 – 20:07 WIB
Selain menghentikan segala bentuk perjanjian utang luar negeri, Deni juga mendesak pemerintah untuk keluar dari keanggotaan ADB diganti dengan membuka kerjasama ekonomi secara bilateral di tingkat regional maupun internasional yang berdasarkan prinsip-prinsip solidaritas dan keadilan.
Dia jelaskan, saat ini, komitmen pinjaman siaga dinyatakan pemerintah telah mencapai US$6 miliar (setara Rp66 triliun), yang bersumber dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Islam (IDB), Bank Pembangunan Asia (ADB), Pemerintah Australia, dan Pemerintah Jepang. “Selain menimbulkan peningkatan jumlah stok utang serta biaya-biaya lain yang harus ditanggung (commitment fee, up-front fee, dll), pinjaman melalui skema DDO (Deferred Drowdown Option) ini juga tetap mensyaratkan melakukan penyesuaian kerangka makroekonomi dan mengikuti program-program liberalisasi ekonomi.”