Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hidup Kaya Raya di Lapas Paledang

Selasa, 14 Januari 2014 – 06:44 WIB
Hidup Kaya Raya di Lapas Paledang - JPNN.COM

Bagaimana soal syahwat? Bagi napi yang ingin bercinta dengan istrinya saat membesuk, maka dia wajib mengeluarkan uang sebesar Rp1 juta. “Rp500-600 ribu untuk bayar kamar, dan Rp400 ribu untuk dibagi-bagikan kepada petugas,” ungkapnya.
    
Sementara yang ingin mabuk minuman keras, si napi tinggal meminta tolong oknum sipir. “Misalkan harga minuman Rp50 ribu. Kita kasih saja Rp100 ribu, kemudian pesan minuman satu sama rokok sebungkus, sisanya buat sipir. Beres kan,” kata dia. Bagi yang ingin nge-fly pun polanya tak jauh berbeda. Hanya saja biayanya sangat mahal. Risikonya lebih berat dan harus memiliki link oknum sipir yang kuat.

Keberadaan oknum sipir yang kerap kali menodong seluruh kamar napi juga ada di Paledang. Di lapas tersebut oknum itu dikenal dengan nama “Mil”. ''Untuk Kepala Regu Pengamanan (Karupam) dan wakilnya ketika melakukan pengontrolan. Mereka akan diberi uang sebesar Rp35 ribu per kamar oleh setiap KM. Sementara untuk kroconya (sipir yang tak memiliki jabatan-red) dikasih Rp5 ribu per satu orang. Biasanya kroconya berkisar delapan orang, kalau ganti regu ya beda lagi,” jelasnya.      

Sementara ketika ditanyakan berapa biaya besuk yang dikeluarkan untuk menjenguk napi, DK mengatakan, ada empat pintu di Paledang. Setiap pintunya harus mengeluarkan uang Rp10.000. Tetapi bila tidak ingin diperiksa barang bawaan si pembesuk, kasih saja Rp100.000.

Menyikapi sejumlah pengakuan DK, Kepala Pengamanan Lapas Paledang, Wayan Tapa tegas membantah seluruh informasi tersebut. Menurutnya, semua napi yang berada di Lapas Paledang diperlakukan sama tanpa diskriminasi. “Tidak ada Napi yang dispesialkan di sini,” ucapnya.

Ia juga mengaku, selalu melakukan razia untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan selama berada di dalam Lapas Paledang. “Kami sering lakukan razia, namun tak ada pelanggaran yang ditemukan,” kata dia.

Bagi napi yang tidak mau makan karena bosan atau tidak doyan dengan masakan lapas, dia mengakui bahwa napi tersebut bisa membeli makan lain. Tentunya yang ada di Koperasi Lapas. “Biasanya napi ini meminta uang kepada keluarganya dengan alasan macam-macam. Padahal untuk bisa makan di Koperasi Lapas,” kata dia.(rp6/d)

Belakangan ini penjara telah menjadi rumah yang nyaman bagi para penjahat. Tak terkecuali Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Paledang, Kota Bogor. Bukannya

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close