Hiii Serem...Banyak Tengkorak di Gua Ini, Mistis Banget
Di gua tersebut, wartawan Kendari Pos (Jawa Pos Group) kebetulan menjumpai salah satu tokoh masyarakat bernama Usman, bersama beberapa masyarakat setempat yang lebih dahulu datang berkunjung. Meski dikemukakan Usman bahwa dirinya baru kali pertamanya mengunjungi lokasi tersebut sepanjang hidupnya, namun selama ini sudah kerap mendengar keberadaan lokasi gua tersebut yang diyakini merupakan tempat pekuburan umum masyarakat masa lampau.
Ia sendiri tidak berani menebak etnis tulang belulang yang saat itu disaksikan berserakan di dalam gua. Sebab, jika kembali mengulur masa lalu, diperkirakan keberadaannya sebelum Islam masuk ke Kolaka Utara.
"Tidak ada yang tau pasti kapan tengkorak-tengkorak itu diletakkan karena sudah ada sebelumnya. Sudah ada arkeolog meneliti tetapi tidak diketahui juga kapan pastinya kuburan massal itu dimulai," ujar Usman.
Prediksi sebelum Islam masuk karena ditemukannya beberapa bekas penyimpanan jenasah yang terbuat dari bahan kayu. Artinya, keberadaannya setelah meninggal hanya cukup diletakkan dalam gua. Dimakamkan tanpa dimasukkan ke liang lahat. Orang-orang masa tersebut ketika meninggal maka dimakamkan di dalam gua dengan cara diletakkan hingga membusuk yang diikutsertakan barang-barang peninggalannya termasuk perhiasannya.
"Terkadang orang biasa dapat cincin dan saya sudah pernah dikasi cincin batu permata yang orang dapat di gua ini. Lubang-lubang galian itu sengaja digali orang-orang untuk cari pusaka," bebernya.
Telah ada beberapa barang-barang peninggalan yang ditemukan baik gong, keris hingga sinangke (parang) yang mencirikan identitas senjata tajam khas Luwu dan Tolaki. Namun semua benda peninggalan tersebut sudah tidak ada yang tersisa sama sekali di dalam gua selain tinggal tulang belulang semata.
"Semuanya diambil orang. Sebenarnya pemakamannya sama seperti kebiasaan orang Tanah Toraja (Tator). Tetapi dari dari beberapa peninggalan juga ditemukan suku khas lain seperti sinangke, apakah itu memang milik orang Luwu atau Tolaki. Jadi tidak jelas ini etnik apa sebenarnya yang dimakamkan di sini zaman dulu," tuturnya.
Gua tengkorak itu baru ditemukan oleh masyarakat sekitar tahun 1970-an atau 1980-an. Itu pun diketahui setelah pemerintah mulai memetakan lokasi-lokasi perkebunan yang akan digarap warga untuk bercocok tanam. Sebelumnya merupakan kawasan hutan lebat yang ternyata pernah dijamah orang terdahulu.