Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hikmahanto: Manuver China Tak Akan Selesai Sampai Kiamat

Senin, 13 Januari 2020 – 21:09 WIB
Hikmahanto: Manuver China Tak Akan Selesai Sampai Kiamat - JPNN.COM
Tim WFQR-4 Lanal Tarempa menangkap dan mengamankan Kapal asing berbendera China yang diduga melakukan eksplorasi bawah air ilegal di perairan Anambas, Tarempa, Natuna, Kepri. FOTO: Dispen Koarmabar

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyebut manuver Tiongkok memasuki Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) RI Natuna, Kepulauan Riau tak akan selesai sampai kiamat. Sebab, kedua negara masih bertahan dengan klaim masing-masing. 

Hal ini disampaikan Hikmahanto usai menghadiri rapat tertutup membahas persoalan Natuna, di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (13/1).

Menurutnya, klaim Negeri Tirai Bambu soal sembilan garis imajiner Tiongkok di Perairan Natuna akan terus berlanjut. "(Natuna) itu kan masalahnya karena sembilan garis putus ini," ujarnya.

Dengan kondisi itu, kata dia, tidak akan mungkin ada pembicaraan atau negosiasi antara Indonesia-Tiongkok di ZEE Indonesia. Mereka juga akan terus mencoba menerobos dan tidak mau mundur sejengkal pun dari klaimnya itu.

Karenanya, Hikmahanto menyarankan adanya backdoor diplomacy atau diplomasi pintu belakang di mana ada tokoh dari Indonesia dengan tokoh dari Tiongkok untuk mencairkan masalah ini.

Dalam diplomasi tersebut, kata dia, harus disampaikan bahwa jangan sampai masalah seperti ini memunculkan sentimen anti-China di Indonesia. Padahal mereka punya kepentingan yang besar di Indonesia.

"Kalau misalnya sampai masyarakat kita marah betul dan mohon maaf, pemerintah tidak bisa mengendalikan terhadap sentimen anti-China ini, yang rugi pemerintah China. Investasi China di Indonesia," kata Hikmahanto.

Pesan ini, kata dia, harus sampai ke pemerintah Tiongkok, sehingga mereka tidak terus-terusan bermain dengan klaim mereka di ZEE Indoensia.

Hikmahanto menyarankan adanya backdoor diplomacy atau diplomasi pintu belakang di mana ada tokoh dari Indonesia dengan tokoh dari Tiongkok untuk mencairkan masalah ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News