Hilang di Pasaran, Spekulan Dicurigai Bermain
Jumat, 15 Maret 2013 – 16:29 WIB
"Tersendatnya distribusi impor karena hampir 90 persen komoditas ini masih impor. Entah disengaja ataupun ada persoalan di negara pengimpor tentunya perlu ada kepastian," katanya.
Selain ketergantungan impor, yang memungkinkan spekulan bermain adalah tingginya tingkat kebutuhan bawang putih dalam negeri. Kata dia, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di atas 6 persen dengan negara pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua dunia, maka kebutuhan terus meningkat.
"Sebagai negara pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di dunia, ini tentunya mendongkrak pertumbuhan konsumsi per kapita. Sehingga realitas demand lebih tinggi dari supply," pungkas Herman. (awa/jpnn)