Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hilirisasi Nikel, WIKA-CNI Berkolaborasi Bangun Industri Smelter di Kolaka

Minggu, 29 November 2020 – 09:47 WIB
Hilirisasi Nikel, WIKA-CNI Berkolaborasi Bangun Industri Smelter di Kolaka - JPNN.COM
Direktur Utama PT CNI, Derian Sakmiwata dan Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menandatangai kontrak kerja sama untuk sinergi EPC Proyek Pembangunan Pabril Pengolahan dan Pemurnian Nikel Rotary-Kiln Electric Furnace (RKEF) Jalur 3 dan 4 (2x72 MVA). Foto: Dok. CNI

Pabrik Ferronickel tersebut akan terdiri dari dua lajur produksi, dimana masing-masing lajur akan ditunjang dengan fasilitas produksi utama yaitu Rotary Dryer berkapasitas 196 ton/jam (wet base), Rotary Kiln berkapasitas 178 ton/jam (Wet Base), Electric Furnace berkapasitas 72 MVA serta peralatan penunjang lainnya dengan target penyelesaian proyek pada tahun 2023 dan mampu mencapai kapasitas produksi sebesar 27.800 ton Ni/year (Ferronickel 22%Ni).

Selain CMI, entitas anak dari CNI yang juga melakukan tanda tangan dengan WIKA adalah PT Ceria Kobalt Indotama [CKI]. Kerja sama keduanya berfokus pada sinergi EPC (Engineering, Procurement, and Construction) Proyek Nickel Laterite Hydrometallurgy beserta power plant dengan estimasi nilai kontrak sebesar US$1,1 miliar.

Proyek Pembangunan Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian Kobalt dengan Teknologi (HPAL) yang menjadi inti pada kerja sama dengan CMI - WIKA tersebut diproyeksikan memiliki kapasitas produksi per tahun sebesar 100.000 ton/tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) (40% Ni dan 4% Co dalam MHP) dan 158.000 ton/tahun konsetrat Chromium.

Fasilitas produksi utama pada pabrik tersebut adalah Ore preparation facility dan Hydrometallurgical plant berkapasitas 3,6 juta ton/tahun (dry base), Limestone treatment plant berkapasitas 770 ribu ton/tahun (wet base), Sulfuric Acid Plant berkapasitas 550 ribu ton/tahun, Residue storage facilites berkapasitas 970 ribu ton tailing serta peralatan penunjang lainnya.

“Semoga dengan ditandatanganinya kontrak strategis ini, PT CNI bisa mengoptimalkan besarnya potensi nikel di dalam negeri dan menjadikan industri hulu dan hilir nikel sebagai sektor yang diprediksi bakal prospektif dalam beberapa tahun ke depan. Semoga dengan semangat merah putih yang menjadi semangat kita semua, komoditas nikel menjadi harapan untuk menggenjot pertumbuhan industri logam dasar, sekaligus pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Derian, optimistis.

Rencananya, proyek ini akan berlangsung selama 36 bulan kalender kerja. Lingkup pekerjaan WIKA meliputi Engineering, Procurement, Construction, Commisioning, dan Financing.

“WIKA menyambut positif kepercayaan besar yang diberikan oleh PT. CNI. Insha Allah, proyek ini dapat selesai tepat waktu dengan kualitas yang memuaskan dan bisa menjadi titik ungkit kebangkitan industri berbasis mineral di tanah air dan dunia,” ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam sambutannya.

Mengimplementasikan Teknologi Terkini

Indonesia terus bergerak cepat membangun basis industri strategis di sektor hilirisasi nikel, dengan memaksimalkan peran BUMN, salah satunya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close