Hindari Narkoba dengan Mulai Setop Merokok
jpnn.com - TANGERANG - Kepala Seksi (Kasi) Diseminasi Informasi (Diseminfo) Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Ahmad Soleh, mengatakan, hasil penelitian BNN bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes UI) tahun 2011 lalu, menunjukkan 4 dari 100 pelajar dan mahasiswa pernah menyalahgunakan narkoba. Hasil penelitian tersebut menurutnya, memerlihatkan Kondisi kalangan pelajar sangat rentan terkena dampak peredaran narkoba.
"Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda ini dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf," katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Pelajar SMP Al Sulaimaniyah Cisoka, Tangerang, Sabtu (23/8).
Menghadapi kondisi ini, Ahmad berharap pelajar dapat menghindari penyalahgunaan narkoba dengan pintar memilih teman sepergaulan, memanfaatkan teknologi dengan bijak dan memanfaatkan waktu dengan belajar.
"Selain itu dengan berolahraga membiasakan diri hidup sehat tanpa merokok," katanya.
Sementara itu moderator dalam FGD tersebut, Muhani menegaskan, para pelajar tentu tidak rela membiarkan bangsa ini hancur karena narkoba.
"Mari kita terus menghindari narkoba dari hal hal yang bisa kita lakukan sekarang. Yaitu dengan tidak merokok, karena rokok adalah pintu gerbang untuk penyalahgunaan narkoba," katanya.
Hal itu dipertegas Ketua Yayasan SMP Al Sulaimaniyah, K.H Ardhani. Sekolahnya menerapkan peraturan yang ketat. Pelajar dilarang keras merokok dan di terapkannya zona dilarang merokok yang wajib dipatuhi oleh pelajar, staff pengajar dan tamu yang berkunjung di SMP Al Sulaimaniyah.
"Adalah kewajiban kami sebagai guru untuk mentransfer informasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba kepada para anak didik kami. Sehingga nantinya para pelajar dapat meneruskan informasi tersebut kepada teman sebayanya dan menciptakan efek domino yang positif," katanya.(gir/jpnn)