Hingga Ketua KPPS Meninggal Dunia, Honor Belum Cair
Namun, kondisi kesehatan Lilik turun drastis setelah menyelesaikan tugas sebagai ketua KPPS. Karena itu, Anggoro berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi penyelenggaraan pemilu.
”Jangan sampai tenaga harus diperas setiap hari tanpa istirahat gitu,” harapnya.
Di mata keluarga, Anggoro menceritakan, mertuanya merupakan sosok pekerja keras dan penyayang. Dia juga aktif terlibat di berbagai organisasi. Selain dukuh, Lilik Kuswanto juga memegang beberapa jabatan. Di antaranya ketua kelompok kerja lembaga pemberdayaan masyarakat desa (KKLPMD).
Di tempat lain, petugas KPPS di Kabupaten Sleman, Selasa, akhirnya menerima honorarium. Meski nilainya hanya di kisaran Rp 400 ribu hingga Rp 550 ribu, beberapa petugas KPPS sukarela menyisihkan honorariumnya. Untuk disalurkan kepada anggota KPPS yang meninggal dunia maupun sakit setelah bertugas.
”Juga untuk anggota linmas (perlindungan masyarakat) yang jatuh sakit,” jelas Ketua KPPS 16 Condongcatur Wagiman.
Anggota KPPS 16, Wagiman menyebut memang tidak ada yang jatuh sakit apalagi meninggal dunia. Namun, ada seorang anggota linmas yang luka-luka setelah mengalami kecelakaan. Bahkan, jempol tangan kiri anggota linmas bernama Puryanto itu harus dioperasi.
BACA JUGA: KPU: Pemilu Serentak dengan Lima Kotak Suara Cukup Sekali Saja!
”Sepeda motornya menabrak tiang telepon saat mengantar kotak suara ke Kecamatan Depok,” ujarnya. (cr15/har/zam)