HIV Mewabah, 48 Terserang, 21 Sudah Meninggal
jpnn.com, SANGIHE - Setiap tahun penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara terus bertambah. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) sampai saat ini, sudah 48 kasus warga yang terinfeksi HIV-AIDS.
Kepala Dinkes dr Handri Pasandaran MM melalui, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Pratomo J Dame mengungkapkan, setiap tahun kasus HIV-AIDS selalu mengalami peningkatan sejak tahun 2013 hingga April 2017.
Tahun 2013 pertama kali kasus HIV-AIDS terdeteksi menyerang masyarakat Sangihe. Dan di tahun 2017 ada bertambah menjadi 48 kasus.
"Penderita kebanyakan golongan umur 16 tahun hingga 45 tahun yang terinfeksi HIV AIDS. Sampai saat ini, sudah 21 penderita meninggal dan sementara pengobatan 20 orang. Sedangkan 7 penderita sampai saat ini belum ada berita. Padahal sudah sering didekati namun karena masih belum memahami mengenai penyakit ini, sehingga penderita sudah tidak ada di kediamannya," kata Dame seperti yang dilansir Manado Post (Jawa Pos Group), Rabu (17/5).
Diungkapkannya, setelah ditelusuri kebanyakan penderita HIV AIDS, warga Sangihe yang bepergian keluar daerah atau bekerja di tambang dan di kapal. Penderita terbanyak berasal dari Kecamatan Manganitu Selatan dan Tamako.
“Sejauh ini untuk mencegah penyakit HIV-AIDS kami melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemudian memanfaatkan penderita sebagai penyambung lidah atau menjadi tim penyuluh untuk mensosialisasikan tentang HIV-AIDS,” ujarnya.
Dame mengatakan, obat yang digunakan penderita HIV AIDS tidak bisa menyembuhkan hanya meningkatkan daya tahan tubuh dan memperpanjang usia. Sehingga penderita harus rutin minum obat.
“Sekarang sudah ada kolaborasi antara penyakit TB dan HIV-AIDS. TB bisa tertular lewat udara sehingga penderita HIV-AIDS yang tidak memiliki kekebalan tubuh mudah saja terserang TB. Karena jika penderita HIV-AIDS terserang TB akan sangat berbahaya. Sehingga jika masyarakat terserang TB dianjurkan untuk periksa HIV-AIDS dan sebaliknya," pungkas Kasi.