HNW Sebut Kontribusi Tokoh Islam dalam Menyusun Pancasila, Ini Buktinya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan kontribusi tokoh Islam dalam penyusunan dasar dan ideologi negara tidak bisa dipandang sebelah mata.
Menurutnya, mereka mampu bekerja sama, bertukar pikir serta bermufakat dengan tokoh agama lain dan kelompok nasionalis hingga berhasil merumuskan serta menyepakati Pancasila.
HNW menyebutkan salah satu bukti keterlibatan tokoh Islam dalam penyusunan dasar dan ideologi Pancasila adalah digunakannya terminologi Alquran, Hadis serta bahasa Arab untuk menyusun sila-sila dalam Pancasila.
Contohnya Ketuhanan yang Maha Esa yang berarti ajaran Tauhid. Kata adil dan beradab pada sila kedua diambil dari terminologi Alquran dan Hadis.
Selain itu, kerakyatan dan perwakilan pada sila keempat yang merupakan istilah dalam bahasa Arab.
"Istilah itu memperlihatkan bahwa pengusulnya memiliki pengetahuan dan wawasan yang sangat kuat terhadap Alquran, Hadis dan bahasa Arab. Itu hanya mungkin dilakukan oleh para ulama dan tokoh agama Islam," kata HNW saat menyampaikan sosialisasi Empat Pilar di hadapan pengurus dan simpatisan PKS Provinsi Jambi, Sabtu (30/10).
Karena itu, HNW menegaskan sudah semestinya umat Islam berada di garda terdepan dalam upaya mempertahankan dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945. Bukan malah mengkafirkan atau membid'ahkan Pancasila dan UUD 1945.
"Ini adalah urusan muamalah, bukan aqidah maupun ibadah. Jadi tidak bisa dikatakan bid'ah. Apalagi sesuatu yang belum ada di zaman Nabi, tidak serta merta masuk kategori bid'ah. Televisi dan internet misalnya, tidak ada di zaman Nabi, bahkan diciptakan oleh orang barat, itupun tidak bisa dibid'ahkan," paparnya.