Homestay Nglanggeran Siap Terima Tamu Delegasi IMF-WB
Mau live in, camping, outbond, berburu sunset atau sunrise, climbing, rafling, tracking, flying fox, jelajah alam, hingga penelitian ilmiah semua bisa dilakukan di sini. Ada Joglo dan Pendopo Pedukuhan yang bisa dipakai untuk latihan kesenian. Ada mushola dan toilet publik. Semuanya disiapkan untuk kenyamanan pengunjung/ wisatawan.
Live in di Desa Wisata Nglanggeran juga sangat menarik. Bisa belajar pertanian mulai dari menanam padi, membajak sawah, melepas ikan di kolam, bertani kakao (coklat) dan mengolahnya, membuat kerajinan ataupun ikut adat kendurian. Untuk pecinta coklat, ada Griya Coklat Nglanggeran yang menyediakan berbagai produk olahan cokelat.
Bisa pula belajar seni tradisi. Tiap dusun memiliki kelompok kesenian. Mulai dari jathilan, reog, gejog lesung, calung hingga karawitan. "Di akhir kegiatan live in, wisatawan bisa berkolaborasi pentas dengan warga. Baik di acara yang dibuat panggung maupun dalam format acara api unggun," jelas Sugeng.
Untuk camping dan outbond ada banyak lokasi. Ada sejumlah tanah lapang (camping ground) yang bisa dipakai. Baik di bawah maupun di atas puncak Gunung Api Purba yang berketinggian 200-700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Wisatawan dapat mengabadikan sunrise maupun sunset di puncak Gunung Api Purba ini.
Wisatawan bisa pula menikmati Embung Kebun Buah Nglanggeran dan Air Terjun Njurug Talang Purba dan Kedung Kandang. Embung (tampungan air) Kebun Buah Nglanggeran berada di kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dengan luas 0,34 hektare. Digunakan untuk mengairi kebun buah seluas 20 hektare. Embung ini 1,5 km arah tenggara dari pintu masuk Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba. (adv/jpnn)