Honorer K2 jadi Petugas Pemilu, Pantang Curang Meski Dukung Prabowo - Sandi
jpnn.com - Guru honorer baik K2 maupun nonkategori ternyata banyak yang jadi petugas Pemilu 2019. Mereka umumnya dijadikan petugas KPPS, PPS, PPK, maupun saksi.
Namun, baru kali ini mereka merasakan suasana yang begitu menegangkan. Baru kali ini juga mereka bekerja sehari semalam.
"Ini Pemilu yang luar biasa menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Ibaratnya datang rapi, pulang berantakan tapi demi tugas negara kami tetap setia," kata Silan, guru tidak tetap (GTT) yang dipercayakan sebagai ketua PPS Desa Ayah Kabupaten Kebumen, Jateng, kepada JPNN, Rabu (24/4).
Bukan kali ini saja Silan jadi petugas Pemilu. Pada pemilu – pemilu sebelumnya, dia pasti dipercaya menjadi petugas.
Silan yang juga sekretaris Forum Komunikasi GTT/PTT Kebumen ini mengungkapkan banyak rekannya yang juga menjadi petugas Pemilu. Walaupun berpihak kepada salah satu paslon, dia mengaku berupaya netral.
"Di TPS saya yang menang paslon 01. Kami menuliskan apa adanya, tidak ada rekayasa apapun," ucapnya.
Walaupun memilih Prabowo-Sandi, Silan mengaku tidak punya niatan sedikit pun untuk mengubah data-data yang ada. Integritasnya sebagai tenaga pendidik selalu dikedepankan.
Dia pun yakin seluruh guru honorer yang jadi petugas Pemilu mengedepankan integritas. Pilihan boleh berbeda tapi harus tetap objektif dan tidak coba-coba curang.