Honorer K2 Teknis Administrasi Sudah Lelah, Minta Kebijakan Presiden & MenPAN-RB
jpnn.com, JAKARTA - Ketua umum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Sahirudin Anto mempertanyakan kebijakan pemerintah untuk tenaga teknis administrasi yang sampai saat ini belum ada tanda positif.
Sudah masuk akhir Desember 2022 belum kelihatan satu derajat pun hilalnya pendaftaran PPPK tenaga teknis
Sahirudin mengatakan itu menandakan bahwa penanganan tenaga teknis tidak semudah penanganan persoalan tenaga kesehatan, guru dan penyuluh yang menjadi ikon kebanggaan pemerintah.
"Ini sudah masuk pekan ketiga Desember, belum ada tanda-tanda kapan honorer tenaga teknis administrasi bisa mendaftar PPPK 2022," kata Udin, sapaan akrab Sahirudin kepada JPNN.com, Senin (19/12).
Ketika pemerintah menyampaikan masalah kekurangan guru di mana-mana, tenaga kesehatan, dan penyuluh, tetapi ada yang dilupakan. Honorer tenaga teknis administrasi diperlakukan, seperti anak tiri.
Yang bikin ngenes, lanjutnya, pemerintah langsung sigap menyelesaikan masalah guru honorer, tenaga kesehatan, dan penyuluh. Pemerintah, bahkan mengalokasikan anggaran serta kuota PPPK yang lebih banyak.
"Penerimaan PPPK guru, nakes, dan penyuluh rutin dilakukan. Pemerintah lupa dengan jabatan lain selain guru, kesehatan dan penyuluh," ucapnya.
Udin menambahkan kesehatan itu memang penting, tetapi jangan dilupakan ada yang mendasari kesehatan manusia, yaitu lingkungan bersih berkat Dinas Lingkungan Hidup.