Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Horeee... Indonesia Segera Mampu Penuhi Kebutuhan Amonia Sendiri

Senin, 03 Agustus 2015 – 06:42 WIB
Horeee... Indonesia Segera Mampu Penuhi Kebutuhan Amonia Sendiri - JPNN.COM

Garibaldi Thohir (tengah) berbincang dengan mitra strategis saat penancapan tiang pancang pabrik amonia di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, Minggu (2/8). Foto: Sugeng Sulaksono/Jawa Pos

Boy menjelaskan, Indonesia harus yakin dan mampu mewujudkan sebuah proyek besar. Selanjutnya, diharapkan muncul lagi proyek besar lainnya. ’’Saya pikir kita harus mulai bantu pemerintah mewujudkan cita-citanya bahwa sumber daya alam tidak dijual langsung, harus diolah dan diproduki di dalam negeri untuk memberikan nilai tambah,’’ paparnya.

Potensi pasar amonia, kata Boy, sangat besar. Bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga global. Meski begitu, hasil produksi untuk tahap awal akan diarahkan ke pasar dalam negeri lebih dulu. Terutama untuk memenuhi kebutuhan produksi pupuk.

Direktur Eksekutif PAU Vinod Laroya mengungkapkan, kawasan Asia mengimpor sekitar 3 juta ton amonia per tahun. Sementara itu, Indonesia mengimpor 400 ribu ton–500 ribu ton amonia per tahun. ’’Itu saja sudah menjadi gambaran besarnya pasar amonia. Tentu tujuannya agar Indonesia mengurangi impor jika kebutuhan amonia bisa dari dalam negeri,’’ tegasnya.

Bagi ESSA dan PAU, pembangunan pabrik amonia tersebut merupakan proyek terbesar yang pernah dilakukan. Selain itu, pembangunan pabrik tersebut akan menjadi sejarah bagi Indonesia karena memiliki pabrik kimia yang menjadi bahan dasar kebutuhan berbagai industri itu dalam kapasitas besar.

Belum banyak negara yang memiliki fasilitas produksi amonia. Vinod menyebutkan, pabriknya akan menggunakan teknologi paling modern di dunia, yaitu KBR reforming exchanger system (KRES) dan purifier dari Kellogg Brown & Root (Houston, AS) dengan kelebihan konsumsi energi yang efisien. ’’Baru ada dua atau tiga saja pabrik di dunia yang bisa gunakan teknologi KRES,’’ ucapnya.

Pabrik amonia PAU memiliki kapasitas produksi 700 ribu ton per tahun. Pada tahap awal, gas yang akan dipasok dari blok Senoro–Toili itu mencapai 55 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Untuk memenuhi kebutuhan dana investasi USD 830 juta, PAU sebelumnya mendapat pinjaman sindikasi USD 509 juta dari konsorsium perbankan yang dipimpin International Finance Corporation (IFC) bersama tujuh bank lainnya. ’’Dalam masa konstruksi, konten lokal yang digunakan 61 persen dari biaya proyek dan 87 persen dari beban usaha yang akan dibelanjakan di Indonesia,’’ papar Vinod. (gen/c15/oki/JPG)

LUWUK – Indonesia bakal segera mampu memenuhi tingginya kebutuhan amonia di dalam negeri. Ini seiring pembangunan pabrik amonia terbesar di

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close