Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hubungan Pak SBY - Bu Mega di Mata Elite Demokrat

Sabtu, 28 Juli 2018 – 21:25 WIB
Hubungan Pak SBY - Bu Mega di Mata Elite Demokrat - JPNN.COM
Megawati Soekarnoputri. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengatakan bahwa ketum partainya, Susilo Bambang Yudhoyono alias Pak SBY, selalu berusaha menjaga silaturahmi dengan siapa pun, termasuk dengan Megawati Soekarnoputri.

Didi membuka kisah hubungan SBY dan Megawati saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Cerita di Balik Drama Copras Capres" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7).

"Beliau (SBY) sangat menjaga silaturahmi anak bangsa. Kami melihat dalam sepuluh tahun (sebagai presiden) beliau itu berkali-kali mengundang ketua umum PDI Perjuangan dalam acara-acara di Istana, termasuk acara 17-an (HUT RI-red). Saya enggak tahu kenapa Ibu Mega tidak pernah hadir," kata Didi.

Kondisinya menurut dia berbeda ketika lima tahun terakhir, Presiden Keenam RI pernah datang ke upacara HUT RI 2017 lalu. Itu dilakukan untuk menghormati Presiden Jokowi dan semua pihak. Selain itu, upaya SBY menjaga silaturahmi juga bisa dilihat pada masa transisi pemerintahannnya ke Jokowi.

"Tiga bulan sebelum Pak Jokowi berkuasa, padahal masa jabatan Pak SBY belum berakhir, tetapi beliau memberikan karpet merah kepada Pak Jokowi, di mana diadakan tim transisi. Ini untuk memudahkan pemerintahan berikutnya," sebut anak mantan menkumham Amir Syamsudin ini.

Namun, Didi tidak berani menyimpulkan di mana sebenarnya masalah kedua pemimpin tersebut, apakah di SBY atau pada Megawati. Dia hanya menyebutkan bahwa buat SBY, perbedaan politik dan pandangan tidak boleh mengganggu silaturahmi.

"Saya kira tidak ada problem sama sekali dengan ketua umum kami, saya juga tidak mengatakan problemnya di Teuku Umar (kediaman Mega). Cuma Pak SBY selama sepuluh tahun selalu membuka hubungan yang baik. Andai almarhum Taufik Kiemas itu masih hidup mungkin beliaulah yang menjadi jembatan kami dalam hubungan dengan PDIP dan Ibu Megawati," pungkasnya. (fat/jpnn)

 

Andai almarhum Taufik Kiemas masih hidup, mungkin hubungan Bu Mega dengan Pak SBY bisa lebih baik.

Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News