Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hujan Abu Bercampur Silica Mengarah ke Pemukiman

Mulai Rusak Tanaman, Pemkab Siapkan Pengobatan Gratis

Kamis, 02 Desember 2010 – 07:49 WIB
Hujan Abu Bercampur Silica Mengarah ke Pemukiman - JPNN.COM
Abu vulkanik yang menyembur dari kawah Bromo kali ini berubah warna dari abu-abu menjadi kemerahan yang pekat. Warna ini disebabkan banyaknya kandungan belerang dan silika cukup berbahaya yang dapat merusak tanaman di kebun milik warga sekitar radius 3 km. Tampak kawanan berkuda penduduk asli Bromo menjalankan aktivitasnya sehari-hari dengan menunggang kuda di Cemorolawang, kemarin (1/12). Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos
Silica sendiri merupakan salah satu bahan campuran pembuatan kaca yang bisa membahayakan pernafasan dan pengeliatan manusia. Oleh karena itu Gede menghimbau agar masyarakat tetap patuh pada himbauan petugas agar selalu menggunakan masker. "Tapi sampai saat ini kandungan silica yang keluar tidak terlalu banyak, mungkin hanya jatuhnya disekitar kaldera," terangnya.

Sejauh ini memang belum ada laporan adanya masyarakat yang menjadi korban abu vulkanik yang jatuh diatas Cemoro Lawang dan sekitarnya. Namun dari pengamatan Jawa Pos, sejumlah tanaman yang ada di ladang warga mengalami kerusakan. Tanaman yang banyak rusak merupakan jenis kacang koro atau masyarakat sekitar menyebutnya Benguk.

Sudiro, salah satu petani asal Ngadisari mengatakan kebanyakan tanaman yang rusak berada di ladang yang jaraknya dari kawah sekitar 4-6 km. Tanaman yang rusak menurut dia akibat kandungan belerang. Sudiro mengatakan, sejauh ini tanaman yang rusak kebanyakan jenis kacang koro. Rusaknya tanaman ini terlihat mengering dan mati. Sedangkan tanaman lain seperti kol, kentang, dan bawang daun masih banyak yang kuat menahan hujan abu. Untuk mengatasi problem tersebut, petani biasanya membersihkan tanaman dengan cara dikebas-kebas dan selanjutnya disirami cukup air.

Lanjutnya, petani biasanya tidak terlalu risau jika hujan abu vulkanik tidak terlalu lebat. Apalagi biasanya hujan abu malah membuat tanah ladang makin subur. "Biasanya kalau habis seperti ini ditanami bibit baru malah panennya melimpah," ujar Sudiro. Menurut dia, hujan abu saat ini tidak terlalu parah seperti halnya yang terjadi pada erupsi Bromo 2004.

SURABAYA - Hingga kemarin (1/12) erupsi Gunung Bromo belum menunjukkan penurunan. Hujan abu vulkanik juga terus mengarah ke pemukiman. Bahkan abu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close