Hujan Abu Selimputi Sleman Utara
Kepala BPPTKG Jogjakarta Subandrio mengatakan hembusan yang terjadi pukul 04.26 hingga pukul 04.44 itu merupakan erupsi kecil atau letusan kecil. Hembusan itu terjadi selama 16 menit.
Sebelum letusan terjadi didahului gemuruh yang berasal dari Dalam Gunung Merapi. Kemudian disusul lontaran material pijar dari mulut Gunung Merapi. "Ketinggian lontaran material diperkirakan sekitar 1 kilometer," kata Subandrio kemarin.
Meski saat letusan terlihat api pijar tapi itu bukan letusan magmatis. Hal itu merupakan letusan yang diakibatkan aktivitas gas yang ada didalam perut Gunung Merapi. Pemicunya ialah terjadi pelepasan gas yang ada didalam perut Gunung Merapi. Gas itu keluar karena ada gempa tektonik yang terjadi beberapa hari terakhir ini.
"Gempa tektonik mempercepat pelepasan gas yang ada di dalam perut Gunung Merapi. Bahkan, sebelum letusan kecil tadi pagi juga didahului adanya gempa tektonik," ungkap Subandrio.
Subandrio memastikan Gunung Merapi masih berstatus normal. Ia menghimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Merpai supaya tidak khawatir dan pahik. Hanya, ia meminta warga tetap waspada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Saat ini kondisi Gunung Merapi sudah kembali normal," jelas Subandrio. (mar)