Hujan Sembako dari Ahok-Djarot Jadi Sedekah bagi Anies-Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur PolMark Indonesia Eep Saefullah Fatah mengaku sering mendapat pertanyaan tentang faktor yang menyebabkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang dengan silisih cukup telak atas duet petahana Basuki T Punrma-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot).
Menurut Eep, salah satu penyebabnya adalah suara Ahok-Djarot terkarantina. Bahkan, dukungan untuk duet yang diusung koalisi PDIP, Hanura, Golkar dan NasDem itu turun sekitar 14 ribu suara dibanding putaran pertama.
"Terkarantina itu suara pemilihnya hanya itu saja, tidak bisa menjangkau pemilih lain. Tidak bisa menyasar basis elektoral baru. Itu kami sebut terkarantina," ujar Eep saat diskusi bertajuk Setelah Pilkada Usai di Cikini, Jakarta, Sabtu (22/4).
Eep menambahkan, kekalahan Ahok-Djarot bukan hanya karena gagal meraup mayoritas suara dari pendukung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Sebab, ada pula pemilih Ahok-Djarot yang mengalihkan dukungannya pada pilkada putaran kedua.
Di sisi lain, pembagian sembako untuk menggenjot dukungan ke Ahok-Djarot juga tak efektif. Sebab, kata Eep, masyarakat justru menganggapnya sedekah.
"Boleh jadi hujan sembako, Jakarta sekarang punya tiga musim, musim kemarau, musim hujan, musim sembako. Saya yakin kemarin musim sembako, sedekah Basuki-Djarot ke Anies-Sandi. Pemilih menengah ke atas atas berpindah ke Anies," tambah konsultan bagi Tim Pemenangan Anies-Sandi itu.(fat/jpnn)