Humor Tower
Oleh Dahlan Iskan"Kami sudah cari stasiun di banyak bahasa asing. Kok yang cocok yang dari bahasa Arab itu," tambahnya.
Ternyata semuanya laris. "Bagaimana tidak laris," ujar Bambang. "Kami jual rumah bonusnya kereta api," tambahnya --dengan humornya yang kaya.
Sebenarnya ada lagi akal sehat yang masih harus ditegakkan: banyaknya rumah susun ternyata tidak banyak mengurangi kampung kumuh di Jakarta.
Itu karena rumah susun tidak diprogram untuk 'bedol RT' kampung kumuh. Mungkin Bambang bisa menggunakan Perumnas untuk memodernkan kampung kumuh di mana-mana.
Lewat akalnya yang banyak. Dan lewat kesegaran pikirannya yang distimulir oleh humor-humornya.(***)
VIDEO PILIHAN: Total Korban Jiwa Akibat Banjir