Ibas Bantu Pengembangan UMKM Wisata Kampung Susu Lawu
“Uueenakk tenan!!! Udara dingin, sejuk, minum susu hangat yang bergizi fresh dari pengolahannya langsung. Mantap tenan!” seru, Ibas bahkan menyempatkan nyanyi dangdut koplo bareng ribuan warga dan wisatawan di KSL.
Kedatangan Ibas di Kampung Susu Lawu juga Ia manfaatkan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Sebagai wakil rakyat, Ia terus berusaha mewujudkan aspirasi positif setiap pihak, salah satunya di Desa Singolangu.
Para warga menginginkan bantuan kambing etawa dan sapi impor untuk menambah jumlah produksi susu di Kampung Susu Lawu.
Sapi impor dinilai dapat memproduksi susu dua kali lipat lebih banyak dibanding sapi lokal. Apalagi pada saat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), sapi-sapi di Kampung Susu Lawu sempat terjangkit penyakit tersebut. Semenjak itu, produksi susu sapi pun mengalami penurunan.
Nanang Sumino, peternak di KSL menyampaikan bahwa para peternak di Desa Singolangu kesulitan mendapatkan indukan sapi impor dikarenakan setiap PT di Indonesia yang memiliki sapi impor, tidak menjual sapi impor tersebut ke masyarakat umum.
“Kami inginnya bisa mendatangkan sapi impor, karena kualitas dan hasil susu perahnya jauh berbeda dengan sapi lokal, bahkan selisih hasil produksinya bisa dua kali lipat. Sedangkan semenjak PMK, kita kekurangan populasi, penurunannya hingga 50 persen,” kata Nanang.
“Pakai sapi lokal sebenarnya juga bisa, tapi harus yang indukan, kalau yang kami miliki itu sudah peranakan. Dan kalau sapi lokal minimal kualitas F1/FH1,” sambungnya.
Sebagai langkah awal mendorong UMKM kembali bangkit, Ibas bersama Partai Demokrat memberikan bantuan langsung berupa alat produksi Milk Can. Tidak hanya itu, Ibas juga menyalurkan 1.000 paket sembako untuk membantu perekonomian di Desa Singolangu.(mcr8/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!