Ibas: Presiden 2024 Harus Mengedepankan Kepentingan Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyatakan partainya dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung kemajuan negara atau pro-Indonesia.
Ibas menyebut SBY sebagai ‘Golden Boy of Indonesia’.
Namun, pada masa memerintah, SBY berhubungan baik dengan Amerika dan juga dengan China.
"Beliau beberapa kali kunjungan ke Amerika dan membangun kemitraan strategis dengan Amerika. Dengan China juga demikian, beliau beberapa kali mengundang investor China hadir ke Indonesia. Begitu pun beliau sempat berkunjung ke China, dan hubungannya sangat baik,” tuturnya.
Kendati demikian, Ibas menegaskan bahwa partai Demokrat tidak bisa dikatakan pro-Amerika ataupun pro-China. “Kami sendiri dibilang pro-Amerika, tentu tidak! Dibilang Pro-China juga tidak! SBY ini Pro-Indonesia, Ibas ini Pro-Indonesia, Partai Demokrat Pro-Indonesia,” tegasnya.
Ibas kemudian membahas filosofi utama kebijakan luar negeri Indonesia di zaman Presiden SBY, yaitu "all foreign direct policy with millions friends, zero enemy”.
Kebijakan luar negeri semua arah di mana satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit. Indonesia bisa kerja sama dengan siapa pun. Filosofi ini menjadi dasar kebijakan kerjasama dengan negara lain di dunia.
Filosofi itu, kata Ibas, terlihat juga dalam partisipasi Indonesia dalam berbagai forum-forum negara di dunia, di antaranya forum G20, ASEAN, Bali Agreement 2007, yang kemudian menjadi cikal bakal Paris Agreement on Climate Change 2015, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan berbagai perjanjian pasar bebas (FTA) dengan Jepang, India, dan Tiongkok serta berbagai forum internasional lainnya.