Ibu dan Tiga Anaknya Tewas Tertimbun Longsor
“Saat itu, saya melihat kamar istri jebol tertimbun material longsor. Istri dan tiga anak saya sudah tidak terlihat lagi. Saya hanya mendapati tiga anak yang selamat. Kebetulan, tiga anak saya yang selamat, tidur bersama saya di ruang tamu,”ungkapnya
Hanya saja, satu anak saya ada yang terkena serpihan cor bangunan rumah. Langsung dibawa ke rumah sakit, menderita patah tulang kaki kanan dan tulang belikat kiri.
Selamet mengaku tak kuasa menolong istri dan ketiga anaknya yang tewas. Saat itu, dia langsung berteriak minta tolong yang membuat warga sekitar datang. Mereka langsung berusaha memberikan bantuan.
Akhirnya korban dapat dievakuasi warga sekitar pukul 05.30 WIB menggunakan alat seadanya, seperti cangkul dan linggis untuk mengangkat material yang menimbun korban. Akibat musibah itu, selain menimbulkan korban jiwa, kerugian secara materiil mencapai Rp 20 juta.
Selamet, yang mengaku berkerja sebagai PNS di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kebumen Bidang Kebersihan itu nampak masih diselimuti kedukaan yang mendalam.
Prosesi pemakaman empat orang terdekatnya diwarnai isak tangis anggota keluarga dan handai tolan. Jenazah dikebumikan pukul 13.30 di pemakaman umum desa Kaligending, yang berjarak 500 meter dari rumah duka.
Karena rumah Selamet belum diperbaiki paska diterjang longsor, dia bersama anggota keluarga lain yang selamat, tinggal di rumah saudaranya, berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
Selamet mengaku tidak ada firasat apapun malam sebelum kejadian. Namun dia mempunyai firasat yang sangat aneh pada minggu-minggu sebelumnya.”Saya memelihara hewan, ada itik dan ayam, jumlahnya pun banyak hingga puluhan. Tiba-tiba tanpa sebab apapun mati mendadak. Kemudian saya beli lagi, juga mati lagi. Kok aneh sekali, dari dulu tidak penah mengalami keanehan seperti ini. Ternyata firasat-firasat aneh itu, terbukti akan mendapat musibah yang sekarang terjadi,”ungkapnya