Ibu Kota Pindah, Ongkos Tiket PNS Rp 3,5 Triliun, Usul Lokasi di Bukit Soeharto
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim Prof Dwi Nugroho Hidayanto mengatakan, para tokoh Indonesia pasti berpikir sebaiknya ibu kota negara tak lagi di Jakarta.
Pemerintah perlu kondisi tenang. Itu cocok bila dipindah ke luar Pulau Jawa, khususnya Pulau Kalimantan. Geografi dan topografi mendukung. Dibanding Kalteng dan Kalsel, Kaltim unggul karena bukan didominasi lahan gambut.
Ya, berkaca kebakaran hutan dan lahan pada 2015, Kalteng dan Kalsel menjadi salah satu penyumbang terbesar pengirim asap di Indonesia.
Itu tentu jadi penilaian. Bagaimanapun, pusat pemerintahan perlu menyiapkan bangunan tinggi. Masuk opsi, daerah tentu bak gayung bersambut. Pusat pertumbuhan ekonomi baru pasti akan muncul. Imbasnya, pasti membawa kemajuan Kalimantan.
Dwi berpendapat, dengan kondisi Balikpapan yang cukup padat, bisa mengarahkan lokasinya di wilayah utara Kota Minyak, mengarah ke Samarinda.
“Bayangan saya indah. Mungkin di Bukit Soeharto. Daripada ditambang, mending dibangun kota baru yang disiapkan sebagai ibu kota negara,” katanya. (ril/far/k8)