Ibu Mendengkur Pengaruhi Berat Bayi Saat Lahir
jpnn.com - KALAU ada orang yang sering mendengkur dalam tidurnya, itu tandanya orang yang bersangkutan mengalami gangguan pernapasan atau kekurangan pasokan oksigen. Ini tidak bisa disepelekan karena dapat mengindikasikan gangguan tidur tertentu. Bahkan sebuah studi mengatakan bahwa hal ini dapat mempengaruhi berat lahir seorang bayi.
Hal ini telah dibuktikan peneliti dengan meeneliti 1.673 wanita hamil yang direkrut untuk ambil bagian dalam studi asal Amerika ini. Sepertiga di antaranya memang terbiasa mendengkur saat tidur.
Peneliti menemukan wanita yang sering mendengkur selama masa kehamilan, minimal tiga malam dalam seminggu, berisiko memiliki bayi dengan berat badan di bawah rata-rata dan menjalani persalinan secara Caesar.
Bahkan bagi pendengkur kronis, yang sering merokok baik sebelum maupun selama masa kehamilan, berisiko dua pertiga kali lebih besar memiliki bayi dengan berat badan tidak lebih dari 10 persen. Risiko persalinan Caesarnya pun mencapai dua kali lipat.
"Sudah banyak studi yang menjelaskan implikasi kebiasaan mendengkur selama kehamilan terhadap kesehatan si ibu, tapi hanya sedikit data yang menjelaskan dampak ngorok terhadap kesehatan si jabang bayi," kata peneliti dari Sleep Disorders Centre, University of Michigan peneliti, Dr Louise O’Brien, seperti dilansir laman Daily Mail.
Peneliti menekankan kebiasaan mendengkur adalah gejala kunci dari gangguan tidur yang disebut dengan obstructive sleep apnoea, di mana saluran pernapasan orang yang bersangkutan sebagian mengalami penyumbatan.
Padahal kondisi ini juga dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah seseorang, terutama di malam hari dan telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, di antaranya tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
Beruntung sleep apnea dapat diatasi dengan terapi CPAP (continuous positive airway pressure), yaitu mengenakan sebuah mesin khusus yang bisa menjaga agar saluran pernapasan seseorang selalu terbuka meski sedang tertidur.