Ical Cium Intrik Gembosi Golkar
Terkait Tudingan Bertemu Gayus di BaliKamis, 18 November 2010 – 07:00 WIB
Ical dan Gayus dikaitkan karena kasus suap Gayus diduga melibatkan perusahaan tambang batu bara yang masih berkaitan dengan keluarga Bakrie. Dalam sidang, Gayus pernah mengaku menerima Rp 100 miliar dari wajib pajak kelas kakap seperti PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin, dan PT Bumi Resources demi memuluskan persoalan pajak mereka. Nah, sebagiansaham perusahaan-perusahaan itu dimiliki keluarga Bakrie.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung juga melihat adanya permainan untuk menurunkan citra partainya dengan kasus Gayus. Seperti halnya Ical, dia menyatakan muaranya adalah Pemilu 2014, baik pemilihan legislatif maupun presiden. "Saya kira, ini tidak lepas dari permainan orang-orang yang ingin Golkar mengalami penurunan citra partai dan tokoh," tegasnya.
Menurut mantan ketua umum Golkar tersebut, upaya penurunan citra itu dilakukan karena indikasi kejayaan kembali Golkar pada pemilu mendatang makin hari makin kuat. Indikasinya, kemenangan terbanyak para calon yang diusung Golkar dalam pilkada dibanding partai-partai lain.