Iftitah Sulaiman Singgung Relevansi Satuan Kavaleri Dalam Perang Modern, Begini Penjelasannya
Auftragstaktik adalah ruang kreasi komandan bawahan, untuk melakukan sejumlah tindakan yang diyakininya, akan mampu mencapai keberhasilan tugas pokok. Tentu tetap dalam koridor petunjuk perencanaan komandan atasannya.
“Jadi, komandan bawahan tidak selalu bertanya; Izin Komandan, mohon petunjuk, dalam setiap langkahnya. Cukuplah komandan atasan mengatakan: Ini misi yang harus dicapai, dalam waktu tertentu. Soal bagaimana mengeksekusinya diserahkan kepada komandan bawahan."
Namun, ftitah menegaskan tentu Auftragstaktik tidak bisa seketika dijalankan. Harus dimulai dengan melakukan reformasi pendidikan militer di semua bidang.
Auftragstaktik ini, katanya, ditiru oleh oleh Inggris dengan Mission Type Order-nya, ditiru juga oleh Amerika Serikat dengan Mission Command-nya, hingga sekarang.
Hal ini diterapkan bukan hanya untuk para perwira Kavaleri, tetapi juga untuk seluruh kecabangan lainnya.
Oleh karen itu, Iftitah menyarankan kepada Kavaleri TNI AD melakukan transformasi organisasi, peralatan, doktrin, taktik serta sumber daya manusianya.
Iftitah, alumnus US Army Command and General Staff College ini menjelaskan di bidang organisasi, bentuk transformasi ini harus mengutamakan combined armed.
Di bidang peralatan, Kavaleri bisa melakukan negosiasi dengan satuan Penerbangan TNI AD (Penerbad) untuk menyertakan Heli Apache dan Heli Mi-35 sebagai bagian dari pengerahan Satuan Kavaleri.