Ikhtiar Kiai Ma'ruf Hijrah dari Kultural ke Struktural
jpnn.com, BEKASI - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pimpinan pondok pesantren menjaga kedamaian dalam sisa masa kampanye Pemilu 2019. Pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu menyampaikan hal tersebut saat bersilaturahmi dengan puluhan pimpinan pesantren dan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Barat di Yayasan Perguruan Islam Al-Nur Al-Kasysyaf (Yapink), Tambun, Kabupaten Bekasi, Sabtu (22/12).
"Konsoldiasi terutama sekali yaitu menjelang pileg - pilpres. Kemudian dalam suasana kampanye terutama supaya menjaga situasi yang kondusif, mengawal NKRI untuk jadi bagian penting," kata Ma'ruf di acara yang juga dihadiri Pengurus Cabang (PC) NU Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Karawang itu.
Ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta para ulama dan pengurus NU di tiga wilayah tersebut menjadi garda terdepan menjaga keamanan. Ma'ruf mengharapkan para pendukungnya menghindari konflik.
"Saya minta menjaga keutuhan bangsa, jangan sampai karena perbedaan pilihan pileg, pilpres kemudian bangsa terpecah," jelas dia.
Mantan rais aam syuriah NU itu juga meminta doa, restu dan dukungan para ulama agar menang di Pilpres 2019. Jika kelak menang dan terpilih sebagai wapres, Ma'ruf mengaku akan berupaya menjaga jalur dakwah.
"Kenapa saya harus melakukan itu, yang berarti kami akan berhijrah dari peran saya yang selama ini berada di jalur kultural, akan masuki kalur struktural pemerintahan," tandas dia.
Pada kesempatan sama, Wakil Ketua PWNU Jawa Barat Ahmad Ma'mun mengatakan, tujuan pertemuan itu untuk silaturahmi sekaligus berdialog dengan Kiai Ma'ruf. Ma’mun juga menjelaskan alasa soal pertemuan digelar di Yapink.
“Karena pendiri Yapink Kiai Haji Dawam adalah teman Kiai Ma'ruf. Acara ini dialog dengan jajaran di jajaran struktural beserta seluruh keluarga Yayasan Yapink," kata dia.