Ikut Jokowi
Oleh: Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Di tengah maraknya deklarasi calon presiden 2024, tiba-tiba muncul deklarasi ‘’2024 Ikut Jokowi’’.
Dimulai di Cirebon dan dengan cepat diikuti daerah-daerah lain. Di Surabaya, seorang penjual cilok di bawah jembatan tol muncul di video mengampanyekan ‘’2024 Ikut Jokowi’’.
Ikut ke mana? Itulah pertanyaannya.
Gagasan mengenai Jokowi tiga periode pernah dimunculkan, tetapi kemudian layu sebelum berkembang. Dicoba lagi, gagasan Jokowi ‘’rubber set’’ menambah beberapa tahun, tetapi muncul rundungan masal dari banyak orang, dan gagasan itu pun mengkeret.
Sekarang dicoba lagi dengan lemparan gagasan baru ikut Jokowi di 2024. Gagasan ini dimunculkan untuk menjadikan lapangan pertandingan menjadi becek, sehingga pergerakan untuk tiga periode--maupun menambah masa jabatan--bisa menyerobot diam-diam, coming from behind.
Gagasan tiga periode terlalu vulgar, meskipun realitas politik kiwari sekarang ini memang sudah vulgar.
Karena itu, perlu jalan melingkar. Perlu mengetes kedalaman air, perlu mengetahui riak air. Air beriak tanda tak dalam. Justru arus bawah yang tenang itulah yang menghanyutkan.
Akan lebih taktis kalau kemudian dibangun sebuah ‘’wangsa politik’’ untuk melanjutkan kekuasaan, tanpa harus langsung memerintah. Sudah ada contoh di Singapura.