Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ikuti Perkembangan Hukum Indonesia, Pemuda Australia Betah Tinggal di Jakarta

Selasa, 28 Juli 2015 – 17:24 WIB
Ikuti Perkembangan Hukum Indonesia, Pemuda Australia Betah Tinggal di Jakarta - JPNN.COM

“Penelitian saya menarik untuk disimak karena itu tentang Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Saya melihat peran MK dalam mempromosikan kebebasan berekspresi,” tutur pria penyuka musik ini.

Arjuna mengatakan, pada saat ia mengerjakan risetnya, MK masih dipandang sebagai institusi yang sangat penting dalam mempromosikan kebebasan berekspresi, walau kini, menurutnya, kondisinya telah berubah.

“Banyak aktivis memperjuangkan hak-hak dasar berdemokrasi via MK. Itu saja menurut saya sudah sangat mencerminkan demokrasi itu sendiri. Ya memang, sekarang kondisi di sana sudah berubah, MK banyak mendapat tantangan belakangan ini,” utaranya.

Ikuti Perkembangan Hukum Indonesia, Pemuda Australia Betah Tinggal di Jakarta
Mendaki Gunung Merbabu bersama teman-temannya dari UGM. (Foto: Koleksi pribadi)

Pria penyuka beragam jenis musik ini mengaku, penelitiannya di MK telah membuatnya terbiasa menikmati kehidupan di Jakarta. Ia bahkan lebih memilih tinggal di Jakarta ketimbang di Yogya.

“Yogya atau Jakarta, itu pilihan yang sangat mudah, saya kan tertarik dengan situasi politik dan hukum di Indonesia. Tentu saja saya sangat menikmati Jakarta karena kota ini pusat aktivitas dan pusat segalanya. Berada di dekat sumber peristiwa, saya benar-benar menikmatinya,” akunya kepada jurnalis ABC.

Lebih lanjut Arjuna berpendapat, bahkan untuk soal hukum, sebenarnya ada yang bisa dipelajari Australia dari Indonesia.

“Jika kita membandingkan UUD (Undang-Undang Dasar) Indonesia dengan Konstitusi Australia, susunan konstitusi di Indonesia menurut saya lebih baik ketimbang Australia. Bukan berarti di Australia tak ada penegakan hukum dan HAM tak dilindungi, tapi di UUD ada bagian khusus soal HAM, sementara di konstitusi Australia hal itu tak dinyatakan secara eksplisit,” terangnya.

Bagi sebagian orang, Jakarta adalah Ibukota yang padat dan sesak. Tapi bagi ahli hukum asal Australia- yang sempat meneliti kasus Prita Mulyasari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News