Ilmuwan Amerika Sebut Kultur Masyarakat Tiongkok Faktor Krusial dalam Penanganan COVID-19
jpnn.com, MINNESOTA - Ilmuwan Amerika Serikat menilai Tiongkok telah berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 berkat respons yang cepat dan kultur negara tersebut. Sistem respons epidemi yang terpusat menjadi faktor utama bagi Tiongkok untuk menangani penyakit tersebut.
"Kecepatan respons Tiongkok adalah faktor krusial," kata Gregory Poland, Direktur Grup Riset Vaksin Mayo Clinic di Rochester, Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat (AS).
"Mereka bergerak sangat cepat untuk menghentikan penularan. Negara-negara lain, meskipun punya waktu lebih lama untuk mempersiapkan diri menghadapi kedatangan virus tersebut, menunda respons mereka dan itu berarti kehilangan kendali," tutur Poland.
Mulai dari karantina wilayah (lockdown) ketat dan pembatasan luar ruangan hingga tes berskala besar di kota-kota besar di seluruh negeri, artikel itu menganalisis langkah-langkah Tiongkok untuk melawan COVID-19.
"Tiongkok telah berhasil melakukan uji SARS-CoV-2 terhadap 9 juta orang di Wuhan" dalam hitungan pekan, katanya, seraya menambahkan, "Itu membentuk sistem pelacakan kontak nasional yang efektif."
Faktor-faktor yang mendorong keefektifan respons Tiongkok, termasuk di antaranya kemampuan memproduksi alat pelindung diri (APD), pembangunan jaringan rumah sakit Fangcang yang efektif, tindakan kesehatan masyarakat, terutama penggunaan masker, koordinasi antara sektor-sektor pemerintahan, dan kepatuhan warga terhadap peraturan.
"Komitmen untuk kebaikan bersama tertanam dalam kulturnya," kata Poland, seraya menambahkan bahwa warga Tiongkok menerima pandangan bahwa pengendalian penyakit merupakan masalah ilmu pengetahuan.
Respons Tiongkok terhadap pandemi COVID-19 dapat digeneralisasikan, kata artikel tersebut.