Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ilmuwan Australia Terima Bantuan Rp 100 Miliar untuk Teliti Obat Malaria

Minggu, 08 November 2015 – 16:16 WIB
Ilmuwan Australia Terima Bantuan Rp 100 Miliar untuk Teliti Obat Malaria - JPNN.COM

Tim penelitian Australia menyambut dana hibah senilai 10 juta dolar (atau setara Rp 100 miliar) untuk mengembangkan obat anti-malaria, ketika Pemerintah mereka mengumumkan bahwa memerangi penyakit tropis ini adalah bagian utama rencana untuk membangun wilayah Australia utara.

Profesor James McCarthy dari Institut Penelitian Medis QIMR Berghofer- yang berbasis di Brisbane -menyambut gembira dana hibah Rp 100 miliar dari lembaga ‘Medicines for Malaria Venture’ (MMV), yang bersumber dari Yayasan Bill dan Melinda Gates.

"Saya pikir ini adalah pengakuan dari janji yang kami lakukan dalam hal mengembangkan alat untuk menghilangkan malaria," kata Profesor James di Pertemuan Investasi Australia Utara, di Darwin.

Malaria adalah endemik di Australia sampai tahun 1960-an, dengan kasus terakhir yang dilaporkan berada di sepanjang Sungai Roper di Wilayah Utara Australia.

Profesor James bergabung dengan Menteri Perdagangan dna Investasi Australia, Andrew Robb, untuk mengumumkan pendanaan baru tersebut.

Ilmuwan Australia Terima Bantuan Rp 100 Miliar untuk Teliti Obat Malaria
Malaria semoat menjadi endemic di wilayah utara Australia pada dekade 1960’an. (Foto: AAP: University of Queensland, file photo)

Dana hibah akan digunakan untuk menguji obat anti-malaria yang menjanjikan itu dengan menyuntikkan sejumlah kecil parasit malaria ke sejumlah relawan dengan kondisi sehat.

Menteri Andrew mengatakan, mengalahkan penyakit tropis adalah bagian penting dari pengembangan utara Australia, dan turut megungkapkan rencana senilai 8,5 juta dolar (atau setara Rp 85 miliar) untuk membantu mengkomersilkan penelitian Australia.

Tim penelitian Australia menyambut dana hibah senilai 10 juta dolar (atau setara Rp 100 miliar) untuk mengembangkan obat anti-malaria, ketika Pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close