Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ilmuwan Sosial Hadapi Tantangan Berat di Era Industri 4.0

Kamis, 19 April 2018 – 00:40 WIB
Ilmuwan Sosial Hadapi Tantangan Berat di Era Industri 4.0 - JPNN.COM
Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Tantangan cukup berat dihadapi ilmuwan-ilmuwan sosial dalam era industri 4.0. Pengurus Pusat Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) berkomitmen untuk membumikan ilmu-ilmu sosial melalui penelitian yang lebih bersifat khas daerah.

Ketua Pengurus Pusat HIPIIS Muhadjir Effendy mengungkapkan perkembangan ilmu sosial sekarang ini memang mengalami ketertingalan yang cukup serius.

Oleh karena itu, pihaknya ingin mengarusutamakan kembali ilmu-ilmu sosial Indonesia agar bisa mengambil peran yang lebih besar lagi. Khususnya bisa memberikan arah perjalanan bangsa.

”Nanti akan kita deploy (mendorong) penelitian-penelitian, terutama di daerah-daerah yang lebih ideografis,” ujar Muhadjir usai pengucapan ikrar pengurus pusat HIPIIS di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (17/4).

Hadir pada acara itu Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang juga wakil ketua dewan Kehormatan HIPIIS. Hadir pula akademisi seperti Prof Azyumardi Azra, Prof Komaruddin Hidayat, dan peneliti LIPI Prof Siti Zuhro.

Penelitian sosial, menurut Muhadjir, setidaknya dibagi dua. Yakni penelitian yang bersifat nomotetis atau meneruskan teori-teori yang makro. Sedangkan penelitian ideografis itu berkaitan dengan riset-riset yang lebih bersifat spasial dan khas masing-masing daerah.

”Untuk mengangkat dan mengaktualisasikan keanekaragaman bangsa ini,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Dia menyebutkan ilmu sosial itu harus memiliki keberpihakan dan mengusung nilai tertentu. Dulu, sebelum merdeka ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, dan ilmu politik itu diabdikan untuk kepentingan penjajah. ”Sekarang harus kita abdikan untuk kepentingan negara dan bangsa,” jelas dia.

Ilmuwan-ilmuwan sosial menghadapi tantangan berat di era industri 4.0 karena perkembangan ilmu sosial diakui mengalami ketertinggalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News