Ilmuwan Sosial Hadapi Tantangan Berat di Era Industri 4.0
Berkaitan dengan era industri 4.0, Muhadjir menuturkan bahwa tantangan itu makin besar. Setidaknya ada tiga peranan yang perlu diambil. Yakni, mendahului perkembangan atau memiliki visi antisipatif.
Kedua, mengiringi perkembangan teknologi terutama informasi dan digital. ”Kemudian yang ketiga, mengejar, artinya mengejar ketertinggalan ini harus terus kita percepat agar tidak terus semakin tertinggal,” jelas dia.
Pratikno, dalam paparannya, menuturkan bahwa ilmu sosial itu justru punya peluang yang bagus di era industri 4.0 yang lebih banyak mengandalkan automasi. Para ilmuwan sosial tetap menjadi leader yang mengambil peran sebagai pembuat kebijakan bentuk sebuah sistem automasi.
Dia memprediksi setelah automasi itu menemui titik kejenuhan maka yang akan kembali muncul ada prinsip-prinsip kreatifitas dan inovasi yang menjadi ciri utama ilmu sosial.”Maka imajinasi, kreativitas akan sangat mengandalkan pada ilmwuan sosial,” jelas dia. (jun)