Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Imbas Warga Tewas Dalam Tahanan, PMKRI Desak Copot Kapolres

Senin, 30 Oktober 2017 – 07:55 WIB
Imbas Warga Tewas Dalam Tahanan, PMKRI Desak Copot Kapolres - JPNN.COM
Tahanan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Koordinator aksi, Pius Nailiu menilai, sangat mendukung langkah polisi untuk menjaga kamtibmas, terbukti banyak keberhasilan yang diraih. Namun dalam action mengabaikan SOP. Mestinya lebih mengedepankan pendekatan humanis sehingga tidak mengorbankan masyarakat. Seperti yang dialami 24 warga yang ditahan sebagai upaya pembinaan dan perlindungan. Sayangnya ada korban jiwa, Yaner meninggal dalam tahanan.

"Tentunya maksud penegak hukum itu baik hanya salah pendekatan. Sangat tidak masuk akal 24 orang dalam keadaan mabuk ditampung dalam satu ruangan. Inikan tidak manusiawi tentu ada yang kekurangan oksigen sehingga meninggal," tandasnya.

Sementara, Kapolres TTU, AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, sikap pengamanan yang dilakukan terhadap warga sudah sesuai SOP. Pengamanan yang dilakukan karena ada laporan warga bahwa terjadi kekacauan akibat minuman keras yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut Rishian, terkait kematian korban didalam ruangan barang bukti Polres sudah dilakukan langkah penanganan seperti visum et repertum dan otopsi sudah dilaksanakan. Terhadap keluarga korban juga sudah disampaikan dari langkah awal pengamanan hingga proses otopsi tentunya kasus tersebut dibuka terang benderang, sehingga jelas sesuai fakta hukum.

"Ahli forensik sudah didatangkan, kita tunggu saja hasil laboratorium dari Denpasar," jelasnya.

Ia berharap terhadap kasus kematian Yaner harus dilihat objektif bukannya subjektif. Sebab itu, hanya mengorbankan pihak tertentu.

Sebab, terhadap 24 warga yang diamankan karena dalam keadaan mabuk dan membawa alat tajam dan berpotensi mengganggu kamtibmas sehingga perlu disikapi. Apalagi lokasi BTN keseringan menjadi kasus kriminal akibat minuman keras sehingga perlu dilakukan tindakan waspada.

"Kita sikapi objektif, silakan masyarakat boleh nilai sesuai fakta yang terjadi. Untuk menghindari kekacauan tentu kita amankan, kita lindungi," tandasnya.

Sejumlah poster bertuliskan: Copot Kapolres TTU, Kapolres Jangan Cuci Tangan, Penjahat Dilindungi Orang Baik Dihakimi, Rumah Polisi Jadi Kamar Mayat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News