Imigran Srilanka Beraksi Bisu
Selasa, 27 Oktober 2009 – 07:19 WIB
Sementara itu, meski sebagian besar imigran Srilanka bersi-keukeuh bertahan di atas kapal, namun empat imigran lain justru memilih tinggal di tempat penampungan yang telah disewa international organization for migration (IOM). Sejak Sabtu (24/10), empat orang imigran asal Srilanka yakni Josi (24), Karen (27), Siwa (25), dan Jaeng (27) memilih tinggal di kamar No 19 di tempat penampungan berlantai tiga di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak.
Josi mengaku lelah hidup di atas kapal.
Terlebih lagi, begitu banyak imigran yang terkena penyakit seperti flu, batuk, sakit mata, dan sakit kepala. Ia berharap, meski tak diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Australia dirinya dapat ditampung di negara lain. “Yang penting kami tidak mau kembali ke Srilanka, kami takut,” lirihnya seraya mendekap photo wajah ibunya yang masih berada di Srilanka.
Ditanya apakah mereka tak takut dimusuhi imigran lainnya lantaran pindah ke tempat penampungan, Josi menegaskan yang mengatur hidupnya adalah dirinya. “Hidup dan masa depan saya adalah hak saya yang mengaturnya,” tandas pria berperawakan tinggi ini. (fal/jpnn/ara)