Imlek, Tahun Anjing Tanah, Usai Penderitaan dan Pergolakan
![Imlek, Tahun Anjing Tanah, Usai Penderitaan dan Pergolakan Imlek, Tahun Anjing Tanah, Usai Penderitaan dan Pergolakan - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/watermark/2018/02/04/imlekpengurus-klenteng-soetji-nurani-membersihkan-rupang-dengan-air-yang-ditaburi-kembang-barenteng-kemari-42-foto-syarafuddinradar-banjamasinjpnncom.jpg)
Pengurus klenteng juga tak mengatur-atur, siapa yang boleh dan siapa yang dilarang ikut pembersihan.
Pengurus, dermawan dan umat silakan ikut menyingsingkan lengan baju. "Sebab, klenteng ini milik Umat Tri Dharma: Buddha, Taois, dan Konghucu," pungkas Tjiang.
Salah seorang warga Tionghoa yang ikut pembersihan adalah Awang Sumargo. Dia bahkan membawa putranya.
"Saya rutin kemari setiap tahun, ikut membantu pembersihan. Selain penghargaan pada klenteng, juga mengajarkan tradisi pada penerus. Makanya saya bawa anak kemari," beber lelaki 60 tahun itu.
Imlek tentu bukan sekadar Barongsai atau Angpao. Tradisi lain yang tak kalah menarik adalah Sembahyang Keselarasan, sering juga disebut Sembahyang Tuhan.
Ditunaikan sembilan hari setelah perayaan Imlek di halaman klenteng pada dini hari. (fud/war/at/nur)